tirto.id - Hingga sehari jelang rapat pleno penetapan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin selaku presiden-wapres terpilih dalam Pilpres 2019 yang akan digelar di Gedung KPU, Jakarta, pada Minggu (30/6/2019) besok, Polda Metro Jaya belum menerima pemberitahuan bakal adanya aksi massa. Apakah tidak akan ada aksi massa?
“Sampai sekarang belum ada pemberitahuan [rencana aksi massa]. Insya Allah ya untuk kegiatan ini bisa berjalan baik dan lancar,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto.id pada Sabtu (29/6/2019).
Argo menambahkan, jika nantinya ada massa yang ingin menggelar aksi, kepolisian akan berkomunikasi dengan koordinator lapangan (korlap). Namun, pihak kepolisian belum tentu akan langsung mengizinkan aksi boleh digelar atau tidak.
“Kalau misalnya ada sekelompok massa yang ingin menyampaikan pendapat di muka umum, tentunya sesuai dengan undang-undang itu nanti akan kita komunikasikan dengan korlapnya,” tutur Argo.
“Contoh, kegiatannya dan lokasi di mana, berapa jumlahnya, setiap 100 orang massa ini korlapnya siapa, nomor hp-nya berapa, dan itu massa dari mana. Itu bisa enggak seperti itu nanti kita putuskan,” lanjutnya.
Sementara itu, Arief Budiman selaku Ketua KPU menyerahkan kepada pihak kepolisian terkait pengamanan untuk rapat pleno besok. Arief berharap, tidak perlu ada arak-arakan jika ada pendukung yang ingin hadir.
KPU sudah menyediakan tenda untuk memantau jalannya acara. Nantinya, ujar Arief, mereka dapat menemui paslon di panggung yang sudah disediakan KPU.
“Ini ‘kan rapat pleno penetapan, bukan ajang pertunjukan atau ajang kampanye. Ini rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon terpilih pemilu 2019,” sebut Arief di Jakarta, Jumat (28/6/2019).
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Iswara N Raditya
