tirto.id - Laga pembuka Grup H Piala Dunia 2018 yang mempertemukan antara Jepang vs Kolombia di Stadion Mordovia, Saransk, Rusia bakal berlangsung Selasa (19/06/2018). Laga kontra Kolombia itu diprediksi juga akan jadi ajang balas dendam bagi tim berjuluk Samurai Biru setelah takluk 1-4 pada Piala Dunia 2014 lalu.
Sebelum pertandingan bergulir beberapa jam lagi, sebagai pemegang ban kapten Jepang sejak 2010, Makoto Hasebe mempunyai kisah menarik akan laganya di Piala Dunia.
Saat ia berusia 18, kariernya mulai menanjak dan tim-tim Jepang pun memburunya, seperti Urawa Red Diamonds. Namun sayang, sebagian besar keluarganya tak menyetujui jika Hasebe berkarier di sepakbola. Orangtuanya lebih menginginkan jika Hasebe lanjut ke universitas. Anehnya, keputusan akan bermain di kompetisi yang menantang ini juga tak didukung oleh pelatihnya di SMA.
Namun, satu-satunya orang menawarkan saran berbeda adalah kakek Hasebe. "Jika kamu seorang pria, kamu mengambil tantangan.” Kata Hasebe menirukan ucapan kakeknya.
Sang kakek pula yang memberi nama Makoto kala Hasebe lahir yang berarti “kejujuran” atau “integritas”. Kakek Hasebe terus mendukung keinginan sang cucu.
Selain itu, orang-orang yang tak sepaham dengan Hasebe pun dilunakkan hatinya oleh kakek Hasebe. Pada akhirnya, orang tua dan guru akan tunduk pada kekuatan ambisi ini dan membiarkan Hasebe memilih jalannya sendiri.
Dua tahun berselang setelah Hasebe memutuskan jika dirinya bakal berkarier di sepakbola, kakeknya meninggal. Jika pada laga malam nanti gelandang Eintracht Frankfurt mencetak gol dan menengadahkan tangannya ke langit, itu tak mengherankan. Ia berhutang budi kepada kakeknya.
Editor: Iswara N Raditya
