tirto.id - Jelang pertandingan final Copa America 2019 antara Brasil vs Peru pada Senin (8/7), Casemiro percaya Selecao akan lebih hebat jika ada sosok Neymar. Brasil sendiri harus tampil tanpa diperkuat Neymar sejak awal kompetisi karena sang bintang mendapat cedera.
"Jika Neymar ada di sini, itu akan lebih baik bagi kita dan itu akan banyak membantu, tetapi dia tidak dan kita harus mengatasi ketidakhadirannya, mengatasi kesulitan ini. Kami telah membuat identitas permainan, tetapi jika dia ada di sini akan jauh lebih baik," ungkap gelandang yang bermain untuk Real Madrid itu pada sesi konferensi pers, Jumat (5/7).
Tanpa Neymar, Brasil bermain lebih kolektif. Sejak pertandingan pertama fase grup melawan Bolivia hingga semifinal kontra Argentina, Brasil belum sekali pun kebobolan. Mereka juga menjadi tim paling produktif dengan 10 gol.
Pemain muda seperti Everton Soares, Gabriel Jesus dan penggawa senior Roberto Firmino tampil gemilang. Everton sendiri telah mencetak 2 gol, sementara Gabriel dan Firmino total mencatat 3 gol dan 4 assist.
"Kualitas Neymar, tidak dapat disangkal kita harus mengatakan dia adalah pemain Brasil terbaik.Tapi, tentu saja, kami memiliki pemain hebat lainnya. Kami memiliki pemain hebat," imbuh gelandang berusia 27 tahun itu.
"Jika anak itu baik-baik saja, saya akan memberi tahu Anda, hampir tidak mungkin untuk menghentikannya. Ia adalah pemain dengan kualitas ekstrem, sudah menunjukkan untuk semua, sudah ditunjukkan dalam skuat Brasil."
Neymar menjadi pemain ketiga dengan jumlah gol terbanyak sepanjang sejarah Selecao. Jumlah 60 golnya dari 97 pertandingan hanya kalah dari dua penyerang legendaris Tim Samba, Ronaldo Nazario (62) dan Pele (77).
Jelang final di Stadion Maracana ini, kepercayaan diri Brasil begitu tinggi. Pasalnya, mereka sempat menjungkalkan sang lawan, Peru, di laga terakhir Grup A dengan skor 5-0. Casemiro menjadi pemain yang membuka keunggulan Brasil.
Secara rekor pertemuan, Brasil pun terbilang mentereng. Dalam 10 perjumpaan terakhir kontra Peru, Brasil hanya menelan satu kekalahan, dua kali bermain imbang dan meraih tujuh kemenangan.
Namun Peru tidak dapat begitu saja dianggap enteng. Pasukan Ricardo Gareca berhasil menyingkirkan dua unggulan, Uruguay di babak perempat final dan terakhir juara bertahan Chile di semifinal dengan skor 3-0.
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Ibnu Azis
