tirto.id - Keyaki Ike menyalami dan memeluk Sanggoe Darma Putra di babak final nomor street putra sejenak setelah ia terjatuh dan triknya dinyatakan gagal. Ia tidak berhasil menambah poin dan tersangkut di angka 31,1.
Sanggoe membalas pelukan atlet Jepang itu. Atlet Indonesia berumur 16 tahun ini dibekingi oleh suara pendukung Indonesia yang terus meneriakan nama negara tuan rumah Asian Games 2018.
Sanggoe, sebenarnya belum pasti menang. Poin Sanggoe tertinggal di angka 30,5. Orang awam yang mengira Sanggoe pasti menang dengan melakukan trik senilai 0,6 tidak paham. Skateboard punya hitungan sendiri.
"Saya harus coba," katanya hari Rabu (29/8/2018). "Itu cara satu-satunya biar jauh lebih tinggi."
Sanggoe mengatakan, dalam trik terakhir, ia harus menggabungkan dua trik sehingga mengejar ketertinggalannya karena sebelumnya ia juga sempat jatuh.
Di babak adu trik street ini, tidak semua trik bisa diambil untuk penilaian. Sanggoe harus menghasilkan trik senilai 7,4 agar bisa menang.
"Penilaian paling besar itu di tangga karena dia paling menyeramkan, sulit dan tinggi, dan poinnya besar. Jadi saya harus dapat trik kombo biar bisa dapat 7,4 untuk dapat posisi kesatu dan saya harus coba," tegasnya.
Sanggoe menggunakan gabungan trik kick flip front side dan board side. Bila itu berhasil dilakukan, ia akan menjauh dengan kemungkinan poin dari juri sebesar 7,8 atau bahkan 8,0.
"Sebenarnya saya bisa lancar tapi karena gugup itu [jadi gagal]," ujarnya lagi.
Atlet nomor street putra Indonesia lainnya, Aldwien Angkawidjaya gagal menemani Sanggoe untuk berdiri di podium ketiga untuk meraih medali perunggu.
Di saat akhir, atlet Korea berhasil melumpuhkan harapan Aldwien dengan melakukan trik 360 lip slide dengan poin trik 8,6. Ia harus puas berada di peringkat keempat.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yandri Daniel Damaledo
