Liga Champions

Jadwal Semifinal UCL 2022: Liverpool vs Villarreal & City vs Madrid

Jadwal semifinal Liga Champions 2022 leg 1 Liverpool vs Villarreal dan Manchester City vs Real Madrid pada 27-28 April mendatang. Leg 2 pada 4-5 Mei 2022.

Kontributor: Wan Faizal

Terbit 14 Apr 2022 02:22 WIB,

Waktu baca ±4 menit

Logo Liga Champions melekat dalam bola resmi yang digunakan dalam kompetisi sepak bola paling bergengsi antarklub Eropa tersebut. (ANTARA/AFP/Denis Charlet)

tirto.id - Jadwal semifinal Liga Champions 2022 akan menghadirkan duel antara Liverpool vs Villarreal dan Manchester City vs Real Madrid. Laga 4 besar UCL leg 1 akan dimainkan pada 27-28 April, sedangkan leg 2 digelar 4-5 Mei.

Semifinal pertama nanti akan berlangsung di Stadion Anfield ketika Liverpool berhadapan dengan Villarreal. Secara peluang, The Reds jelas lebih diunggulkan untuk memenangi laga. Akan tetapi, semua tahu bagaimana Villarreal menjadi momok menakutkan bagi tim-tim besar di Liga Champions musim ini.

Sejak babak knock-out, Villarreal selalu bertemu dengan tim-tim besar yang pernah menjuarai UCL. Namun, mereka selalu bisa memberikan jawaban pasti di atas lapangan. Melawan Juventus di 16 besar, Villarreal menang telak dengan agregat skor 4-1.

Kemudian di babak 8 besar kemarin Si Kapal Selam Kuning, julukan Villarreal, sukses menyisihkan Bayern Munchen. Gol jelang laga bubar oleh Samuel Chukwueze di Allianz Arena membuat skor menjadi imbang 1-1 setelah Bayern unggul lebih dahulu melalui Robert Lewandowski. Villarreal pada akhirnya menang agregat 2-1 lantaran mengalahkan Bayern 1-0 di pertemuan pertama.

Melawan Liverpool, Villarreal tetap yakin bisa berbicara banyak di lapangan. Salah satu sebabnya tentu karena Villarreal akan selalu menjadi underdog ketika berhadapan dengan tim raksasa.

"Perasaan ini sungguh luar biasa. Untuk bisa sejauh ini, kami memang harus mengalahkan tim-tim besar. Saya pikir laga semifinal nanti akan menarik untuk dinikmati," kata Unai Emery.

Liverpool sendiri lolos setelah mengalahkan Benfica di perempat final. Tim asuhan Jurgen Klopp secara agregat memenangi laga dengan skor 6-4. Unggul 1-3 di Lisbon, Liverpool lantas dipaksa main imbang 3-3 di Anfield, Kamis 14 April dini hari WIB.

Jelang laga lawan Villarreal nanti, Klopp menyadari bahwa lawan yang mereka hadapi sedang on fire. Masalah lainnya adalah Liverpool gagal menang 2 kali beruntun di Anfield di fase knock-out. Sebelum ditahan imbang Benfica, Liverpool kalah 0-1 dari Inter di babak 16 besar.

"Melawan Villarreal tidak akan mudah. Tapi ini adalah semifinal Liga Champions. Jika laga tidak berjalan sulit, pasti ada sesuatu yang salah," ungkap Klopp.

Laga lain akan menghadirkan duel sengit antara Man City vs Real Madrid. Asa City untuk meraih gelar UCL pertama mereka akan coba dijegal oleh Madrid yang ingin meraih trofi Liga Champions ke-14 sepanjang sejarah.

City akan bermain di kandang sendiri pada laga first leg nanti. Bermain di Etihad Stadium pada laga pertama harus dimanfaatkan City dengan baik. Kabar bagusnya, City tak terkalahkan di Etihad sejak fase grup lalu. Bahkan PSG saja bisa mereka kalahkan 2-1 di hadapan pendukung sendiri.

Satu-satunya noda yang didapat City adalah ketika ditahan imbang Sporting di leg 2 babak 16 besar. Namun, kala itu City sudah membawa keunggulan 5-0 dari leg 1 sehingga hasil tersebut tidak dianggap sebagai masalah besar oleh Pep Guardiola.

Arti kemenangan di first leg akan semakin besar bagi City jika melihat performa Madrid saat ini. Mereka sedang dalam performa terbaik. Keberhasilan menyingkirkan Chelsea di perempat final kemarin membuktikan kekuatan mental anak asuh Carlo Ancelotti.

Di laga versus Chelsea, Madrid mampu memenangi laga pertama di Stamford Bridge dengan skor 1-3. Di leg kedua, Madrid justru sempat tertinggal 0-3 dan posisi itu membuat mereka bisa tersingkir.

Menariknya adalah Madrid tak menyerah. Sebuah gol dari Rodrygo memaksa laga berlanjut ke perpanjangan waktu. Di babak tambahan tersebut Madrid memberi bukti kenapa mereka bisa sangat sukses di UCL. Mental juara mereka yang berbicara hingga mencetak gol kemenangan lewat Karim Benzema serta mencegah Chelsea mencetak banyak peluang berbahaya lagi.

"Magis Santiago Bernabeu sangat membantu kami di lapangan. Di stadion ini, kami tak pernah berpikir untuk kalah. Suporter memberi kami tenaga ekstra untuk menjalani extra time," ucap Ancelotti.