tirto.id - Jadwal penyelenggaraan PON (Pekan Olahraga Nasional) 2020 di Papua bakal ditentukan pekan depan, melalui rapat terbatas (ratas) di Istana Negara bersama Presiden Joko Widodo.
Informasi tersebut diperoleh dari Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Alexander Kapisa, yang mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak Kemenko PMK (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan).
“Dalam waktu dekat atau pekan ini ada ratas membahas soal jadwal PON ini. Saya dengar dari internal Kemenko PMK akan dibahas dan ditentukan oleh presiden setelah hari Paskah,” ungkap Alexander Kapisa, dikutip dari Antara, Sabtu (11/4/2020).
Saat ini agenda penyelenggaraan PON 2020 Papua memang tengah menghadapi tantangan berat, menyusul pandemi virus Corona (COVID-19) yang melanda Tanah Air. Situasi yang tak kunjung kondusif akibat wabah tersebut tentu turut mengganggu segala persiapan.
Kapisa menyebutkan meski progres di lapangan saat ini mencapai hampir 90 persen, namun perkembangan berjalan lambat akibat wabah COVID-19.
Pihaknya juga mengaku akan mengikuti apapun keputusan pemerintah pusat nanti perihal jadwal gelaran PON 2020.
“Ini mengganggu persiapan. Kami selalu melaporkan ke Menko PMK hingga saat ini progres masih 85-90 persen, dan ini akan dipertimbangkan oleh presiden nantinya,” terang Kapisa.
“Kami akan mengikuti keputusan presiden. Sambil menunggu, pembangunan venue tetap berjalan meski agak lambat karena COVID-19,” imbuhnya.
Sebelum ini otoritas lokal Papua telah meningkatkan status wabah COVID-19 di wilayahnya dari siaga menjadi tanggap darurat. Gubernur Lukas Enembe memperpanjang masa tanggap darurat di Papua dari 9 April menjadi 6 Mei, kebijakan karantina wilayah juga sudah diterapkan di provinsi tersebut.
Sementara itu beberapa pihak juga turut menyuarakan agar jadwal PON 2020 Papua yang sedianya digelar pada 20 Okober – 2 November 2020 dapat dilakukan penundaan menyusul situasi yang tak memungkinkan akibat wabah Corona.
“Kalau saya bilang sih ditunda, karena situasinya tidak memungkinkan. Artinya, kalau memang keselamatan (atlet) tidak terjamin, ya ditunda,” ujar wakil ketua KONI Jatim, M Nabil.
“Secara pribadi saya sependapat jika PON diundur dengan pertimbangan untuk kepentingan yang lebih besar, serta dalam keprihatinan kita atas situasi bencana dunia wabah virus Corona ini,” kata M Yusuf Sulfarano Barusman, Ketua Umum KONI Lampung.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Yandri Daniel Damaledo
