tirto.id - Israel melakukan serangan udara di dekat ibu kota Suriah, Damaskus sehingga turut menewaskan sembilan orang pejuang, sedangkan lima orang di antaranya adalah tentara Suriah. Menurut seorang pemantau, ini adalah serangan paling mematikan sejak awal 2022.
Al Jazeera melaporkan, yang termasuk dalam target serangan Israel di Suriah adalah gudang amunisi dan beberapa posisi terkait kehadiran militer Iran di Suriah. Hal itu disampaikan oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Media pemerintah Suriah mengonfirmasi empat orang tewas dari sembilan korban yang dilaporkan dalam serangan Israel. Namun demikian, sampai saat ini Israel belum memberikan komentar.
"Israel melakukan serangan udara saat fajar [...] menargetkan beberapa posisi di sekitar Damaskus," kata seorang sumber militer seperti dikutip kantor berita SANA.
"Penyelidikan menunjukkan bahwa empat tentara tewas, tiga lainnya terluka dan kerusakan material dicatat," demikian SANA melaporkan.
Sedangkan menurut Observatorium yang berbasis di Inggris mengatakan, ada delapan orang yang terluka dalam serangan tersebut.
Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan, selain lima tentara Suriah, empat lainnya yang tewas adalah anggota milisi yang didukung Iran. Kendati demikian, dia mengaku tidak bisa memverifikasi kewarganegaraan mereka.
Times of Israelmelaporkan, itu adalah dugaan serangan ketiga Israel di Suriah pada bulan ini. Seperti dikutip media pemerintah Suriah dari pejabat militer yang tidak disebutkan namanya, rudal itu diluncurkan dari arah Israel utara ke posisi militer di dekat Damaskus.
“Pertahanan udara kami menghadapi agresi Israel di pinggiran Damaskus,” kata kantor berita SANA.
Jauh sebelum serangan ini, militer Suriah mengklaim kalau mereka berhasil menembak jatuh rudal yang masuk dalam dugaan serangan Israel. Tetapi pejabat militer Israel mengatakan, sebagian besar dari klaim itu adalah "bualan kosong".
Pada awal bulan April, Suriah melaporkan dua serangan Israel di dekat Damaskus, termasuk serangan udara siang hari. Selain itu, media lokal juga melaporkan ledakan di dekat kota Masyaf, yang diduga dipakai untuk pangkalan pasukan Iran dan milisi pro-Iran.
Media lokal itu mengatakan, tempat tersebut sudah berulang kali menjadi sasaran dalam beberapa tahun terakhir, terlebih dugaan serangan yang berkaitan dengan Israel.
Pada awal Maret lalu, serangan Israel di dekat Damaskus menewaskan dua petugas dari Pengawal Revolusi Iran. Pengawal bersumpah untuk membalas pembunuhan dan kemudian melancarkan serangan.
Editor: Iswara N Raditya
