tirto.id - Vaksin Booster diberikan kepada orang berusia 18 tahun lebih agar terhindar dari virus COVID-19. Oleh karena itu, pemerintah memberikan vaksinasi kepada masyarakat dengan usia tersebut di beberapa lokasi faskes (fasilitas kesehatan).
Baik anak-anak maupun orang dewasa, vaksin ternyata mempunyai peluang memberikan efek samping kepada penerimanya. Berdasarkan ungkapan situs CDC, efek samping tersebut biasanya terjadi dalam kisaran waktu enam minggu setelah pemberian vaksin.
Nyatanya, efek samping ini merupakan hal alami dan dianggap normal. Hal tersebut dinyatakan karena tubuh manusia pada umumnya merespon kedatangan vaksin dan berupaya membangun perlindungan untuk proteksi di hari ke depannya.
Kendati disebutkan CDC bahwa vaksin ini memberikan efek samping hingga enam minggu, namun efek tersebut bisa juga hilang dalam beberapa hari saja. Efek samping yang biasanya dirasakan dapat meliputi sakit kepala, cepat lelah, nyeri di bekas suntikan, dan demam.
Lokasi Vaksin Booster Jakarta Barat 13-14 Oktober di RSUD Kembangan
Guna mencegah penyebaran virus COVID-19, vaksin diberikan kepada masyarakat. Khususnya bagi orang yang berusia 18 tahun ke atas, mereka diberikan dosis primer (1 dan 2) serta dosis booster. Sedangkan usia di bawahnya, hanya mendapatkan dosis primer.
Jenis vaksin yang diberikan ada lima jenis, di antaranya ada Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, dan Zlifvax. Di daerah Jakarta Barat, tepatnya di RSUD Kembangan, pemberian vaksin dilaksanakan mulai hari Senin (10/10/2022).
Pemberiannya berlanjut setiap hari Senin sampai Jumat setiap jam 08.00 WIB—12.00 WIB. Sedangkan jenis vaksin yang disediakan, hanya tersedia vaksin dengan jenis Sinovac untuk dosis 1, 2, dan booster.
Berikut ini keterangan mengenai vaksinasi yang diadakan oleh RSUD Kembangan 13-14 Oktober 2022:
- Tempat: Poli Vaksin Kontainer Hijau
- Waktu: 08.00 WIB sampai 12.00 WIB
- Hari: Senin hingga Jumat
- Dosis: 1, 2, dan booster (apabila vaksin primer yang didapatkan adalah Sinovac)
Cara Mengatasi Efek Samping Vaksin Booster
Sudah dijelaskan bahwa vaksinasi dapat memberikan efek samping kepada orang yang diberikan vaksin. Kasus efek setelah pemberian vaksin ini terjadi dalam skala ringan hingga sedang dan memerlukan sedikit tindakan untuk mengatasinya.
Cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi efek samping adalah mengonsumsi obat ibuprofen, antihistamin, asetaminofen, atau aspirin (khusus usia 18 ke atas). Namun, konsultasi kepada dokter diperlukan jika penerima vaksin memiliki riwayat penyakit agar tidak terjadi hal buruk.
Selain obat-obatan di atas, nyeri yang timbul di sekitar bekas suntikan juga perlu mendapatkan perawatan. Agar rasa sakitnya mereda, Anda dapat mengompres bekas suntukan dengan kain yang sudah dicelupkan ke air dingin.
Terakhir, jangan lupa melatih tangan yang disuntik dengan cara menggerakannya agar anggota tubuh tersebut tidak kaku.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
