tirto.id - Indonesia telah melakukan impor bawang bombai sebanyak 35.157 ton selama Mei 2020. Nilai bawang bombai yang masuk ke Indonesia mencapai 16,09 juta dolar AS.
Impor pada Mei 2020 ini mengalami kenaikan dari April 2020 yang berkisar 23.393 ton dengan nilai 14,02 juta dolar AS. Gabungan Impor selama April-Mei 2020 mencapai 58.530 ton alias mendominasi keseluruhan impor selama Januari-Mei 2020 yang berkisar 58.588 ton dengan nilai 30,16 juta dolar AS.
Jika dilihat berdasar negara penyumbang bawang bombai, India mengirim terbanyak selama Januari-Mei 2020 dengan jumlah 22.502 ton atau senilai 8,18 juta dolar AS. Rinciannya, ada 4.218 ton atau senilai 1,59 juta dolar AS di April 2020 dan 18.284 ton senilai 6,58 juta dolar AS pada Mei 2020.
Di posisi kedua negara penyumbang terbanyak adalah Selandia Baru dengan total 20.045 selama Januari-Mei 2020. Meski demikian nilai impor bawang bombai dari Selandia Baru lebih tinggi dengan angka 15,7 juta dolar AS atau 2 kali lipat dari India padahal hanya berselisih 2.000 ton.
Impor dari Selandia Baru pada April 2020 mencapai 11.025 ton dengan nilai 8,90 juta ton. Pada Mei 2020 sedikit menurun menjadi 9.020 ton dengan nilai 6,79 juta dolar AS.
Di posisi ketiga, ada Tiongkok dengan sumbangsih 15.673 ton dengan nilai 5,98 juta ton selama Januari-Mei 2020. Posisi Cina kemudian diikuti Australia dengan 222 ton senilai 208 ribu dolar AS. Lalu selanjutnya ada Myanmar dengan total 87 ton senilai 51 ribu dolar AS. Sisanya merupakan gabungan dari berbagai negara.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan akan mengevaluasi perkembangan harga komoditas ini di pasar. Pasalnya, sebagian besar kebutuhan bawang bombai Indonesia berasal dari impor sementara itu relaksasi impor bawang putih dan bombai sudah berakhir per 31 Mei 2020.
“Izin ini kami evaluasi bagaimana stok dalam negeri dan pasaran,” ucap Agus dalam konferensi pers pada Kamis (11/6/2020).
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri
