tirto.id - Laporan terbaru Dana Moneter Internasional (IMF) berjudul "Regional Economic Outlook: Western Hemisphere" yang dirilis pada Rabu (27/4/2016) mengatakan bahwa ketegangan politik di Brasil menghambat pemulihan investasi dan kegiatan ekonomi negara itu.
Laporan tersebut menyajikan konsekuensi dari resesi ekonomi yang lebih dalam di Brasil, termasuk dampak negatif pada ekonomi regional lainnya dan permintaan yang lebih rendah untuk ekspor, demikian seperti dikutip dari kantor berita Antara, Kamis, (28/4/2016).
Menurut IMF, negara tetangga Brazil yakni Argentina, Paraguay dan Uruguay sangat terancam oleh dampak ekonomi Brasil, yang juga akan menambahkan risiko-risiko ke seluruh kawasan Amerika Selatan.
Pada Selasa, (12/4/2016) IMF memprediksi ekonomi Brasil akan mengalami kontraksi 3,8 persen tahun ini. Hal itu terkait harga komoditas yang rendah, inflasi dan pengangguran, serta upaya pemakzulan terhadap Presiden Dilma Rousseff dan masalah politik yang menyertainya.
Sebelumnya juga Ekonom Capital Economics, David Rees, mengatakan, jika Rousseff akhirnya digulingkan dari jabatannya mungkin akan membawa kekacauan politik lebih dalam. Bahkan, pergolakan politik yang terjadi mengancam akan membuat negara semakin runtuh dan goyahnya ekonomi ke dalam kekacauan lebih dalam. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar nomor 7 dunia, kontraksi itu akan turut merugikan pertumbuhan global.
Selanjutnya, krisis Brasil bisa menyebabkan kejatuhan mendadak ekonomi regional, menurunkan permintaan ekspor antara mitra komersial Amerika Latin, dan peningkatan persepsi risiko dari pasar internasional.
Sekadar informasi, Brasil pernah berada dalam jajaran salah satu negara yang memiliki perekonomian tercepat di dunia. Akan tetapi, ekonomi Brasil kini menyusut bahkan lebih parah dari rekan emerging market Rusia, yang telah dilanda krisis sejak paruh kedua 2014 oleh embargo ekonomi dan jatuhnya harga minyak.(ANT)
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora
