tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 22,41 poin atau 0,41 persen menjadi diperdagangkan pada 6.002,92 poin pada pembukaan perdagangan Kamis (6/2/2020) pagi. Kenaikan IHSG menuju zona hijau dipicu oleh keadaan bursa saham regional Asia yang juga turut membaik.
Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik sebesar 6,77 poin atau 0,69 persen menuju posisi 983,33 poin.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan bahwa pasar mengabaikan wabah virus korona untuk menjadi katalis negatif perdagangan. Selain itu, ia juga memperkirakan potensi apresiasi indeks saham Asia bisa berlanjut kembali setelah saham AS pada Rabu (5/2/2020) kemarin juga ditutup menguat dilansir dari Antara.
Saat ini kondisi ekonomi sedang penuh goncangan yang dipicu oleh kebijakan moneter AS, kesepakatan dagang AS-Cina, Brexit, resesi di zona Euro, politik Hong Kong, hingga tensi geopolitik di Timur Tengah akibat perang saudara Yaman-Suriah, AS-Iran, dan lainnya.
Namun, perhatian pasar masih pada kinerja ekonomi global yang diyakini akan terdampak penyebaran wabah virus korona. Perekonomian Cina, sebagai negara asal virus tersebut, tentu akan terganggu terutama pada sisi ekspor, impor, dan domestik.
Bursa saham regional Asia pada siang hari ini antara lain indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 261,3 poin atau 1,13 persen menjadi diperdagangkan pada 23.345,9 poin. Indeks Hang Seng di Hong Kong bergerak naik 200,1 poin atau 0,75 persen ke posisi 26.876,1 poin dan indeks Straits Times Singapura menguat 10,74 poin atau 0,34 persen ke posisi 3.167,31 poin.
Sementara, perdagangan saham Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 56,17 poin atau 0,95 persen ke posisi 5.978,51 poin pada penutupan perdagangan Rabu (5/2/2020) kemarin sore. Penguatan IHSG tersebut ditopang oleh sentimen dari domestik dan luar negeri.
Indeks LQ45 atau kelompok 45 saham unggulan bergerak naik 11,72 poin atau 1,21 menjadi 976,56 poin.
“Sentimen dari eksternal yaitu penguatan bursa global dan regional seiring dengan meredanya kekhawatiran akan penyebaran virus korona dan langkah antisipasi Cina dengan menggelontorkan likuiditas ke pasar. Dari internal, data pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2019 yang masih di atas lima persen atau tepatnya 5,02 persen sedikit di bawah consensus 5,03 persen,” ujar Analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta, dikutip dari Antara.
Sepanjang hari, IHSG terus berada di zona hijau dari pembukaan pada Rabu (5/2/2020) pagi hingga penutupan perdagangan di sore hari. Penutupan IHSG diiringi oleh aksi beli saham oleh para investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp557,61 miliar.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora
