tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini pada perdagangan pagi, Rabu, 15 September 2021 pukul 09.00 WIB dibuka melemah di zona merah pada posisi 6.123. Posisi tertinggi IHSG pagi ini berada di level 6.124 dan terendah ada di level 6.120.
IHSG sudah diperdagangkan dengan volume 46,2 juta lembar dan nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp 61,1 miliar untuk 5.184 kali transaksi.
Kemudian pagi ini setidaknya ada 58 saham yang bergerak menguat dan 53 saham melemah sementara 132 sisanya ada di posisi stagnan.
Pelemahan IHSG pagi ini sejalan dengan laju indeks global. Dimana, bursa Amerika Serikat (AS) ditutup melemah. Dow Jones ditutup 34.577,57 (-0.84%), NASDAQ ditutup 15.037,80 (-0.45%), S&P 500 ditutup 4.443,05 (-0.57%). Bursa saham AS ditutup melemah, setelah menguat selama sehari.
Penurunan harga saham terjadi setelah Consumer Price Index diumumkan meningkat sebesar 5,3% YoY dan 0,6% MoM. Data tersebut menunjukan peningkatan inflasi yang sangat signifikan meskipun masih dibawah ekspektasi para ekonom.
Selain itu, The Fed akan mulai pertemuan pada 21 September 2021 untuk membicarakan peraturan moneter. Sehingga ada kemungkinan besar tapering akan terjadi.
Kondisi ini berbeda dengan prediksi Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan yang memprediksi IHSG pagi ini diprediksi menguat. Secara teknikal candlestick membentuk Higher high dan higher low mengindikasikan potensi penguatan.
Pergerakan pasar saham masih dibayangi kekhawatiran akibat rencana Tapering The Fed. Pergerakan juga akan didorong jumlah kasus COVID-19 yang sudah menurun signifikan.
Hal senada juga dikatakan Analisis Pilarmas Investindo Sekuritas Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas dan ditradingkan pada level 6.094 – 6.171. Apabila ternyata data ekonomi hari ini tidak mampu memberikan kekuatan bagi pasar, koreksi akan sangat mungkin terjadi.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri
