tirto.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, partainya tidak ikut campur dengan status Mahfud MD yang disebut bukan merupakan kader Nahdlatul Ulama (NU).
Pernyataan bahwa Mahfud bukan kader NU disampaikan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj. Menurutnya, Mahfud tak pernah menjadi kader NU meski keluarganya berlatarbelakang organisasi islam itu.
"Kami [persoalan] mana yang berasal dari PBNU, mana yang tidak, mana yang di endorse, itu kami tidak campur tangan. Kami hanya mendengarkan aspirasi itu," kata Hasto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Rabu (8/8/2018) malam.
Menurut Hasto, sejauh ini komunikasi antara PDIP, parpol koalisi pendukung Jokowi, dan PBNU masih baik. Ia juga menjamin hubungan baik itu terpelihara antara Ketua Umum PDIP Megawati, Rais Aam PBNU Maruf Amin, dan Said Aqil.
Politikus asal DIY itu menganggap biasa dinamika politik yang terjadi jelang akhir masa pendaftaran calon presiden dan wakil presiden. Masa pendaftaran capres-cawapres untuk pemilu akan berakhir pada Jumat (10/8/2018).
"Aspirasi bagian dari dinamika politik menjelang penetapan paslon capres dan cawapres, dan itu biasa," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Hasto belum mengungkap siapa nama cawapres yang dipilih Presiden Joko Widodo untuk pemilu. Akan tetapi, ia memastikan pilihan Jokowi sudah mempertimbangkan segala masukan dari parpol pendukung.
"Kalau kami lihat beliau [Jokowi] ingin betul-betul [cawapres] yang terbaik, saling melengkapi, kemudian menjadi bagian kesatupaduan kita," kata Hasto.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yandri Daniel Damaledo
