tirto.id - Hasil final UECL 2024 Olympiakos vs Atalanta pada Kamis, 30 Mei 2024 ditutup dengan skor akhir 1-0. Kemenangan The Legends di Stadion Agia Sophia, Athena, Yunani ditentukan oleh top skor mereka di Conference League, Ayoub El Kaabi ketika extra time babak kedua tersisa 4 menit lagi.
Hasil final UECL tadi malam membuat untuk pertama kalinya sepanjang sejarah Olympiakos jadi juara kompetisi Eropa. The Legends sebelumnya hanya pernah memenangi Balkans Cup 1963 dan UEFA Youth League tahun ini dalam 99 tahun berdiri sejak 1925.
Olympiakos menjadi klub ketiga yang keluar sebagai juara Conference League. Thrylos mengikuti jejak AS Roma (juara edisi 2022) dan West Ham (juara edisi 2023). Ini juga membuat dalam 3 edisi beruntun UECL, sang juara berasal dari kompetisi yang berbeda. Liga Yunani sendiri hanya menempati peringkat 15 UEFA.
Di sisi lain, Fiorentina harus menutup musim dengan cara menyedihkan. Pasalnya, La Viola gagal dalam 2 final UECL beruntun. Musim lalu, kubu Artemio Franchi kandas oleh West Ham. Ini juga membuat penantian Fiorentina akan gelar terbaru di Eropa masih panjang.
La Viola tercatat baru sekali punya gelar kontinental, yaitu juara Piala Winners 1961. Selebihnya, La Viola tercatat sebagai runner-up UCL 1957, Piala Winner 1962, UEFA Cup 1990, dan UECL dalam 2 edisi terakhir.
Hasil Final UECL 2024 Olympiakos vs Fiorentina Skor Akhir 1-0
Dalam laga final UECL 2024 di Agia Sophia, Athena, Fiorentina dan Olympiakos menurunkan formasi yang identik yaitu 4-2-3-1. La Viola mengandalkan Andrea Belotti sebagai ujung tombak, dengan didampingi Nico Gonzalez, Giacomo Bonaventura, dan Cristian Kouame.
Sementara itu, Olympiakos yang diasuh oleh pelatih Jose Mendilibar, berharap pada tuah penyerang ulung mereka, Ayoub El Kaabi. Di lini tengah, ada Vicente Iborra dan Santiago Hezze sebagai pivot ganda.
Laga babak pertama langsung diwarnai gol saat memasuki menit 9 via Cristiano Birgahi (Fiorentina). Namun, wasit Artur Soares melalui intervensi VAR, membatalkan gol tersebut karena sudah offside.
La Viola tidak patah arang. Mereka melakukan percobaan lagi pada menit 21, tetapi kiper Olympiakos, Konstantinos Tzolakis, melakukan penyelamatan penting.
Sepanjang 45 menit awal, Fiorentina lebih menjanjikan dengan 9 tembakan dan expected goal (xG) yang mencapai 0,64. Namun, pertahanan Olympiakos yang kukuh membuat skor kacamata bertahan hingga turun minum.
Paruh kedua, pelatih Fiorentina Vincenzo Italiano memasukkan M'Bala Nzola untuk mempertajam lini depan. Namun, La Viola masih sulit mencari celah. Kesempatan datang untuk Christian Kouame (69'), tetapi sekali lagi masih ada Tzolakis yang menghalau bola.
Dalam kondisi Fiorentina lebih menguasai situasi, Olympiakos tidak mau berdiam diri. Momentum besar didapatkan pada menit 80. Ketika itu, bermula dari tendangan bebas, Vicente Iborra menanduk bola. Sayangnya, bergulir di sisi kiri gawang La Viola hingga kejutan sirna.
Sisa waktu normal digunakan Fiorentina untuk memasukkan Antonin Barak dan Jonathan Ikone. Wasit menunjukkan tambahan waktu hingga 7 menit. Tidak ada yang terjadi dari kedua kubu, laga dilanjutkan dengan babak extra time.
Seiring kelelahan yang dialami kedua kubu, peluang semakin tipis saja. Namun, justru yang terjadi adalah kejutan ketika laga tersisa 4 menit lagi. Ketika itu, umpan silang Hezze ke kotak penalti disambut dengan tandukan Ayoub El Kaabi. Bola masuk gawang Pietro Terracciano. Olympiakos merayakan gol ini.
Wasit Artur Soares sekali lagi merujuk VAR untuk memastikan tidak ada pelanggaran yang terjadi. Fiorentina berharap keajaiban, tetapi pada akhirnya gol ke-11 Ayoub El Kaabi di UECL musim ini dinyatakan sah. Wakil Liga Italia tidak bisa berharap banyak lagi.
Tidak ada jalan keluar bagi Fiorentina. La Viola secara statistik unggul segalanya. Penguasaan bola kubu Artemio Franchi mencapai 53 persen. Selain itu, pasukan Vincenzo Italiano mengirim total 17 tembakan berbanding 6 milik Olympiakos. Soal xG, juga mencolok. Fiorentina 0,87, sedangkan sang juara UECL hanya 0,54.
Namun, pada akhirnya hanya gol yang dihitung. Olympiakos berhasil mencetaknya, sedangkan Fiorentina tidak. Liga Yunani berpesta, sedangkan Liga Italia dipastikan gigit jari. La Viola gagal mengikuti jejak Atalanta yang juara Europa League 2024.
Daftar Juara UECL dari Tahun ke Tahun: Dominasi Italia
Berikut ini daftar juara Conference League (UECL) sejak kompetisi ini bergulir pada 2021/2022. Liga Italia, Liga Inggris, dan Liga Yunani sama-sama memiliki 1 wakil yang sudah juara. Serie A tercatat selalu punya tim yang bisa menembus final dalam 3 edisi UECL, tetapi persentase kemenangan mereka hanya 33,3 persen.
| Klub (Negara) | Juara | Runner-up |
| Roma (Italia) | 1 | 0 |
| West Ham (Inggris) | 1 | 0 |
| Olympiakos (Yunani) | 1 | 0 |
| Feyenoord (Belanda) | 0 | 1 |
| Fiorentina (Italia) | 0 | 2 |
Daftar Wakil Liga Italia di Kompetisi Eropa 2024/2025
Dengan status Fiorentina sebagai runner-up UECL 2023/2024, otomatis Liga Italia gagal menambah kuota mereka di kompetisi Eropa 2024/2025. Awalnya, ada harapan Serie A punya 9 wakil jika La Viola juara UECL. Namun, kini yang dipastikan lolos ke Eropa hanyalah 8. Rinciannya adalah 5 wakil lolos UCL, 2 wakil lolos Europa League, dan 1 lainnya masuk ke UECL.
Berikut ini daftar wakil Liga Italia yang lolos kompetisi Eropa 2024/2025.
Lolos Liga Champion 2024/2025
Internazionale (juara Liga Italia)
AC Milan (runner-up Liga Italia)
Juventus (peringkat 3/4 Liga Italia)
Atalanta (peringkat 3/4 Liga Italia)
Bologna (peringkat 5 Liga Italia, jatah EPS)
Lolos Liga Europa 2024/2025
AS Roma (peringkat 6 Liga Italia)
Lazio (peringkat 7 Liga Italia)
Lolos UECL 2024/2025
Fiorentina (peringkat 8 Liga Italia)
Editor: Iswara N Raditya
