tirto.id - Salah satu nomor unggulan Indonesia untuk cabang olahraga dayung, traditional boat race (TBR) gagal meraih target medali emas pada perlombaan jarak 1.000 meter.
"Atlet sudah berusaha semaksimal mungkin. Ini usaha maksimal kami. Kami mohon maaf kalau belum bisa menyumbangkan emas," kata pelatih tim dayung Indonesia untuk Asian Games 2018, Muhammad Suryadi kepada Tirto, Senin (27/8/2018).
Menurut pria yang kerap disapa Yadi ini, persaingan memang sangat ketat dengan Cina, Cina Taipei, dan Thailand. Namun, negara lain ternyata lebih siap daripada Indonesia. Hal ini tentunya di luar perkiraan.
"Kami sudah berhasil mengatasi Cina Taipei di Kejuaraan Asia 2018 ini. Saingan kami sebenarnya Cina, tapi mereka ternyata bisa kami kalahkan, Cina Taipei taunya di luar dugaan," katanya lagi.
Namun, ia menilai prestasi Indonesia di tiga nomor TBR semakin membaik. Pada nomor TBR putra 250 meter, mereka tidak mendapatkan medali. Di nomor TBR putra 500 meter, mereka meraih medali perunggu. Di jarak 1.000 meter hari ini, mereka berhasil meraih perak.
"Memang selama ini kami terus perkuat di endurance. Jadi hari ini terakhir, jarak panjang, mereka kuat. Semoga lain kali lebih baik lagi," tegasnya.
Indonesia tertinggal di awal pertandingan yang berlangsung di Jakabaring Sport City. Cina Taipei dan Cina berhasil unggul, disusul dengan Korea yang melakukan unifikasi untuk Asian Games 2018 kali ini. Pada jarak 500 meter, Indonesia masih berada di posisi keempat.
Namun tim TBR Indonesia berhasil mendahului tim TBR Cina dan Korea dan menempati posisi kedua di jarak 750 meter.
Sayangnya, Cina Taipei tak terkejar hingga garis finis. Cina Taipei berada di posisi pertama dengan waktu 4 menit 31,185 detik dan Indonesia di posisi kedua dengan 4 menit 34,947. Korea berhasil mendapat medali perunggu di posisi ketiga.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yantina Debora
