tirto.id - Melihat video atau film porno bagi sebagian orang merupakan salah satu kebutuhan untuk membangkitkan hasyat seksualnya. Bagi sebagian orang lagi melihat video porno merupakan selingan diwaktu luang atau bisa juga menjadi referensi bagi mereka yang sudah seksual aktif.
Sedangkan beberapa orang lain justru tidak tertarik untuk melihat video porno, tetapi ada pula yang menontonnya secara teratur dalam beberapa waktu.
Sehingga, sebagian orang mungkin akan mengalami kesulitan untuk berhenti menonton video porno.
Survei yang dilakukan Kinsey Institute pada tahun 2002 menemukan bahwa 9 persen orang yang menonton film porno tidak berhasil berhenti dikutip dari Healthline. Hal tersebut menjadi lebih parah ketika layanan internet dan streaming memudahkan beberapa orang untuk mengakses pornografi.
The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM), sebuah publikasi dari American Psychiatric Association (APA) memaparkan bahwa kecanduan porno bukanlah sebuah diagnosis kesehatan mental resmi. Beberapa peneliti lain menyebutkan pula bahwa kecanduan pornografi bukanlah merupakan kecanduan melainkan ‘paksaan’ atau compultion.
Compultion merupakan perilaku berulang yang tidak didasari pada motivasi yang rasional tetapi sering digunakan untuk mengurangi kecemasan. Sementara kecanduan merupakan kondisi yang melibatkan ketidakmampuan untuk menghentikan perilaku meskipun hal tersebut memiliki konsekuensi negatif. Baik compulsion dan kecanduan, keduanya melibatkan kurangnya kontrol.
Hal yang perlu diingat, baik penyebutannya kecanduan ataupun compulsion, menonton film porno bisa jadi masalah bagi beberapa orang seperti kecanduan perilaku lainnya.
Tidak ada kriteria diagnostik definitif yang memandu para profesional kesehatan mental dalam diagnosisnya, sebab APA yang tidak mengakui porno sebagai sebuah tindakan kecanduan dikutip dari Very Well Mind.
Gejala kecanduan video porno
Beberapa gejala berikut dapat menandakan seseorang mengalami kecanduan dengan pornografi dilansir dari Very Well Mind:
- Ketika seseorang memikirkan hal-hal porno bahkan ketika tidak melihat
- Menonton pornografi di mana saja bahkan selama bekerja atau saat berada dalam situasi sosial
- Terus menonton tanpa memikirkan bahaya yang diderita atau yang mungkin terjadi pada diri sendiri
- Mengalami penurunan kepuasan seksual dengan pasangan ketika tidak melibatkan satu pun dari pornografi
- Tidak membiarkan kesukaannya menonton video porno diketahui oleh orang lain
- Marah ketika diminta untuk mengurangi atau berhenti melihat video porno
- Menghabiskan seluruh waktu yang dimiliki untuk menonton video porno
- Mencoba untuk berhenti tapi selalu gagal
Cara mengatasi kecanduan video porno
Beberapa orang yang kesulitan untuk berhenti menonton pornografi dapat menggunaan cara-cara berikut ini dilansir dari Healthline:
- Hapus history internet dan bookmark di semua perangkat yang dimiliki yang berkaitan dengan pornografi.
- Buang semua koleksi video porno yang dimiliki.
- Minta orang lain untuk mengaplikasikan perangkat lunak anti pornografi pada perangkat elektronik yang dimiliki
- Pilih dan dalami hobi lain yang positif untuk mengalihkan pikiran.
- Kembangkan dalam pikiran hal-hal buruk jika kembali menonton video porno
- Pikirkan tentang pemicu dan cobalah untuk menghindarinya
- Memberi tahu orang lain dan biarkan dirinya terlibat untuk mengatur kebiasaan tersebut.
- Buat jurnal untuk melacak kemajuan yang dimiliki.
Mengingatkan diri sendiri bahwa kebiasaan kecanduan video porno bisa menimbulkan efek buruk adalah hal yang penting untuk dapat lepas dari kecanduan tersebut.
Namun, jika cara di atas tidak dapat digunakan untuk mengurangi kebiasaan tersebut masih ada hal-hal yang dapat dilakukan seperti terapi, memilih support grup, dan meditasi.
Terapi dapat dilakukan untuk mengurangi kecanduan pornografi. Terapi yang mungkin dapat diambil tergantung pada seberapa buruk seseorang mengalami kecanduan tersebut. Terapis dapat merekomendasikan konseling individu, kelompok, atau keluarga.
Support grup atau kelompok pendukung dapat membantu untuk mengurangi kecanduan pornografi. Hal ini disebabkan setiap orang akan berbagi pengalamannya.
Orang-orang dengan misi yang sama akan lebih mudah meraih tujuannya sehingga kelompok pendukung diharapkan akan mempermudah seseorang keluar dari kebiasaan melihat video porno.
Sama seperti terapi, meditasi dapat dilakukan untuk mengurangi kecanduan pornografi. Perawatan untuk kecanduan perilaku biasanya melibatkan terapi bicara dan terapi perilaku secara kognitif. Meditasi adalah salah satu metodenya.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
