tirto.id - Capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menghadiri dua undangan pengajian secara terpisah. Ganjar menghadiri milad ke-28 Majelis Nurul Musthofa di Plaza Barat GBK, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Sabtu (27/1/24) malam.
Dia diundang langsung oleh pengasuh dan pendiri Majelis Nurul Musthofa, Habib Hasan bin Ja'far Assegaf. “Kemarin saya diundang untuk bisa hadir dan hari ini senang sekali,” ungkap Ganjar dalam rilis Minggu (28/1/2024).
Mengenakan peci hitam dan baju muslim berwarna putih serta dibalut jas kelir abu-abu, Ganjar menyerukan pesan kepada para jemaah untuk senantiasa merawat persatuan dan kesatuan bangsa dalam rajut kebhinekaan.
Ganjar juga mengapresiasi selama lebih dari dua dekade, Nurul Musthofa tetap menjaga harmonisasi antar masyarakat.
Suasana riuh terdengar dari ratusan ribu jemaah yang hadir untuk memeriahkan perayaan Majelis Nurul Musthofa yang genap menginjak usia 28 tahun.
“Mudah-mudahan majelis-majelis semacam ini yang bisa mencerahkan semuanya agar semuanya bisa meningkatkan kualitasnya antar sesama bisa bantu,” ungkap Ganjar.
Di usia 28 tahun itu, eks Gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut berharap agar Majelis Nurul Musthofa bisa terus mengoptimalkan perannya sebagai magnet pendidikan dan keagamaan bagi masyarakat.
Tidak hanya sekadar menimba ilmu dan mengaji belaka, melainkan juga mampu mencetak generasi berakhlak, gotong royong, dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan toleransi antar sesama.
Pembina Majelis Nurul Musthofa yang juga adik Habib Hasan, Habib Abdullah bin Ja'far Assegaf berharap Ganjar-Mahfud bisa lebih memperhatikan kegiatan-kegiatan majelis Nurul Musthofa di masa mendatang.
“Mudah-mudahan negara kita dijaga oleh Allah, pemimpin-pemimpin kita dijaga oleh Allah, bapak Ganjar dijaga oleh Allah, semuanya dijaga oleh Allah," kata Habib Abdullah.
Mahfud MD Minta Warga Pilih Pimpimpin Pakai Hati Nurani
Terpisah, cawapres Mahfud MD bersilaturahmi dengan para ulama dan jemaah Majelis Taklim dan Dzikir Zaadul Muslim di Kecamatan Bojong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2024).
Pada kesempatan itu, dia mengingatkan pentingnya memilih pemimpin menggunakan hati nurani sesuai dengan kebenaran yang diajarkan agama maupun norma.
“Punya hati, terus tahu salah tapi pura-pura tidak tahu juga. Lalu, bahwa itu jahat (tapi) pura-pura tak tahu. Lalu, tahu itu baik (tapi) pura-pura tak tahu karena suap, karena teror, karena janji, karena kolusi dan sebagainya,” kata Mahfud.
Menurut ajaran agama yang dia kutip, orang-orang yang tidak mengikuti hati nurani untuk memilih jalan kebaikan adalah orang-orang yang tersesat dan akan menimbulkan bencana besar di masa mendatang.
Untuk itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak tergiur dengan janji-janji manis apalagi suap yang ditawarkan pihak-pihak tertentu demi memenangkan suara pada Pemilihan Umum 2024 mendatang.
Mahfud mengajak masyarakat untuk menggunakan hati nurani dalam memilih calon pemimpin, khususnya dalam Pemilihan Presiden 2024 untuk mendapatkan hasil yang diberkahi Allah SWT.
“Mereka itu seperti binatang ternak bahkan lebih sesat. Siapa? Mereka punya mata, punya telinga, punya hati tapi tidak melihat kebenaran,” tuturnya.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Abdul Aziz
