FX Rudyatmo Siap Dibuang PDIP karena Dukung Ganjar Jadi Capres

tirto.id - Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku siap menerima sanksi dari DPP PDIP atas sikap dan tindakannya yang mendukung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden di Pemilu 2024.

"Sebagai kader hak saya itu cuma dua kalau enggak reward ya punishment, saya siap dengan keduanya," kata FX Hadi Rudyatmo saat dihubungi awak media pada Rabu (19/10/2022).

Sosok yang akrab disapa Rudy ini tidak takut kehilangan posisinya dan menganggap hal itu sebagai risiko atas pilihannya.

"Saya itu sudah siap 3-D, dibunuh yang artinya dibunuh karakternya. Dibui artinya saya tidak boleh kesana kemari. Dibuang dari posisi saya," jelasnya.

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan dukungan kepada Ganjar karena melihat sosoknya yang bisa meneruskan tongkat estafet kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Pak Ganjar itu selalu saya doakan karena hanya dia yang bisa meneruskan ide dan gagasan dari Pak Jokowi," terangnya.

Saat dikonfirmasi apakah Ganjar sempat berkonsultasi kepada Rudy sebelum menyatakan siap maju menjadi capres. Rudy enggan menjawab hal itu dan memilih untuk merahasiakannya.

"Ya itu rahasia," ungkapnya.

Saat diwawancara khusus oleh Tirto pada Rabu (28/9/2022) lalu, Rudy bahkan mengatakan banyak ketua DPC PDIP di seluruh Indonesia memilih mendukung Ganjar Pranowo dibandingkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani atau kader PDIP lainnya.

"Coba silakan Anda tanyakan ke Ketua DPC PDIP di seluruh Indonesia pasti mereka paling banyak mendukung Ganjar. Cuma mereka tidak berani bilang. Takut jabatannya hilang," kata Rudy.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung mengenai pernyataan Mantan Wali Kota dan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo yang juga secara terang-terangan mendukung Ganjar Pranowo. Akan ada sanksi disiplin meski latar belakangnya adalah kader senior.

"Saya, Pak Djarot, Pak Rudi Solo dan seluruh kader Partai juga akan mendapat sanksi disiplin jika melanggar ketentuan tersebut. Sebab segala sesuatu ada momentum dan tahapannya," jelasnya.

“Saya belum membaca pernyataannya (FX Rudyatmo, red), namun sekiranya itu benar, maka itu pelanggaran, sama dengan kader lain yang melakukan hal yang sama,” ungkap Hasto.