tirto.id - Food Vlogger sedang menjadi sorotan di media sosial lantaran review jujur yang dinilai bakal merusak rezeki penjual. Terkait fenomena tersebut, Pengamat Marketing Yuswohady menilai, seorang food vlogger harus memiliki jiwa yang profesional saat mencicipi makanan.
"Harusnya yang benar, namanya food vlogger, dia tuh punya reputasi, artinya dia tuh mengomentari makanan segala macam mesti sesuai dengan expertise dia, pendapatnya dilandasi kejujuran," kata Yuswohady saat dihubungi Tirto, Selasa (26/9/2023).
Dia mengakui saat ini semua orang bisa menjadi food vlogger hanya dengan memiliki banyak followers di media sosial tanpa memiliki pengetahuan soal kuliner.
"Sekarang di era media sosial kan kayak hutan rimba, jadi enggak ada aturannya, semua orang yang enggak ngerti pun ikutan jadi food vlogger, enggak punya kompetensi, patokannya hanya followers," jelasnya.
Sementara itu, dia mengakui food vlogger bisa mendongkrak potensi ekonomi pada UMKM. Jika rating yang diberikan buruk bisa menjadi pembenahan untuk pedagang.
"Menurut saya ini mekanisme yang bagus untuk dongkrak UMKM, kuliner, untuk dia bisa naik, kalau dikatakan bagus bisa naik, kalau dikatakan jelek bisa untuk pembenahan," pungkasnya.
Untuk diketahui, Food vlogger menggunakan platform media sosialnya untuk memposting review makanan yang dikunjungi di tempat makan. Dalam kasus yang tengah diperbincangkan warganet kali ini, @codebluuu melakukan review Warung Makan Nyak Kopsah.
Pemilik warung tersebut adalah Bang Madun. Karena tidak terima dengan review yang dilakukan @codebluuu, alih-alih membalas dengan review, Farida Nurhan malah membeberkan identitas pemilik akun @codebluuu.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin
