tirto.id - Mantan Komisioner KPK periode 2011-2015 Bambang Widjojanto menilai aksi memasak nasi goreng yang dilakukan Ketua KPK periode 2019-2024 Firli Bahuri tak semestinya dilakukan. Baginya itu sama sekali tak ada hubungannya dengan komitmen pemberantasan korupsi.
"Percayalah, korupsi tak akan bisa kau (Firli) habisi dengan ribuan piring dari nasi gorengmu... Yang perlu kau 'goreng' hingga 'gosong, hangus, dan kering kerontang' adalah para koruptor," ujar BW via keterangan tertulis, Selasa (21/1/2020).
Firli Bahuri menunjukkan kebolehannya memasak nasi goreng dalam acara silaturahmi di Gedung KPK, Senin (20/1/2020) lalu. Ketika itu dia mengenakan celemek putih seperti koki.
Bagi BW, aksi tersebut menunjukkan Firli tak berempati kepada publik yang menunggu pemberantasan korupsi. Ia juga dianggap tak peka karena instansinya saat ini tengah disorot berkat kasus korupsi yang melibatkan komisioner KPU dan kader PDIP.
"Jangan sampai lagi dibuat tak berdaya, dipecundangi satpam, dan 'diobrak-abrik' kehormatannya dengan berbagai tuduhan oleh para 'sahabat' dan pihak yang diduga mastermind korupsi. Para penyelidik dan penyidik itu yang harus dibela, bukan disuguhi perilaku selebrasi naif yang tak penting sama sekali," ujarnya.
Firli semestinya unjuk program strategis dan ketegasan menghadapi pelbagai kasus korupsi, kata BW.
"Ketua KPK, hari ini, tugas utamamu adalah nyalakan nyali KPK untuk lawan koruptor dan bukan malah mematikan elan izzah insan KPK di hadapan koruptor, sang musuh abadi kehidupan."
Firli mengaku memasak karena itu memang hobinya. Dia mengaku hal serupa kerap dia lakukan saat masih jadi polisi.
"Di Palembang juga terkenal namanya nasi goreng Kapolda Sumatera Selatan," ujar Firli.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Rio Apinino
