tirto.id - Insiator Ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) Fahri Hamzah meminta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak perlu khawatir apabila basis massa partai tiba-tiba menyeberang ke ormas buatannya. Bila hal itu terjadi, Fahri mengatakan, PKS harus segera melakukan evaluasi.
"Enggak usah khawatir [basis massa PKS ke Garbi]. Ini jualan ide. Kalau dagangan kawan laku, enggak usah uring-uringan. Perbaiki aja dagangan sendiri," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (31/7/2019).
"Kalau lapak kita tutup salah kita sendiri ya, jangan marah-marah karena lapak orang lain subur, lapak orang lain tutup," imbuhnya.
Menurut Fahri, salah satu yang perlu dievaluasi PKS adalah kenaikan suara tak signifikan dalam Pemilu 2019. Pada Pemilu 2019 PKS mendapatkan 8,2 persen suara, angka ini naik dibandingkan perolehan Pemilu 2014 sebesar 6,79 persen.
"Itulah problemnya kawan-kawan di sebelah itu [PKS], kurang confident. Katanya suaranya naik, enggak naik sebenarnya, itu kabur karena menguatnya kelompok kanan," katanya.
Disinggung soal kapan Garbi akan resmi menjadi parpol, Fahri mengatakan masih mencari 'modal' dari hasil kemenangan sengketanya dengan PKS.
Fahri sendiri diketahui mengajukan surat permohonan penyitaan sejumlah aset milik lima petinggi PKS yang telah divonis harus membayar denda sebesar Rp30 miliar. Fahri berhasil memenangkan sengketa tersebut, namun hingga saat ini proses ganti rugi yang harusnya dilakukan pihak PKS belum juga dilakukan.
"Ya pelan-pelan. Ini kan saya lagi nagih dulu kan, Nagih modal lah. Ya kan lagi ini, lagi mau disita semuanya," kata Fahri.
Fahri mengklaim struktur kepengurusan Garbi di tingkat provinsi sudah rampung terbentuk. Lebih lanjut mereka kini sedang berfokus membentuk kepengurusan Garbi di tingkat Kabupaten/Kota.
"Karena kita betul-betul prosesnya dari bawah lah. Begitu lengkap nanti kita siap melihat keadaan," pungkasnya.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Alexander Haryanto
