tirto.id - Liga Inggris termasuk Premier League diwacanakan untuk digelar tanpa penonton hingga akhir musim 2019/2020. Hal tersebut digagas Pemerintah Inggris sebagai langkah mengatasi penyebaran virus Corona (Covid-19) di Britania Raya.
The Times melaporkan bahwa pemerintah Inggris membahas rencana tersebut di London pada Kamis (12/3/2020) pagi waktu setempat. Rapat yang digelar Komite Cobra (rapat tingkat kementerian) itu memutuskan mengubah cara mengatasi pandemi Corona.
Pemerintah Inggris sendiri mencanangkan tiga tingkat antisipasi, yaitu "contain", "delay", dan "mitigate". Rapat tersebut mewacanakan pergantian tingkat dari "contain" ke "delay" dan akan berpengaruh pada rencana krisis terkait sepak bola.
Rencananya, melansir The Times, semua kompetisi sepak bola di Inggris akan dimainkan tanpa penonton. Semua pemegang tiket musiman dan tiket pertandingan tunggal Premier League akan mendapat akses live streaming pertandingan di rumah. Hal ini untuk menghindari berkumpulnya massa untuk menonton laga di tempat keramaian seperti pub.
Di sisi lain, belum ada konfirmasi dari pihak Premier League atau FA terkait wacana tersebut.
Sebelumnya, otoritas Premier League memutuskan untuk meniadakan jabat tangan saat laga sebagai antisipasi virus Corona. Kebijakan ini efektif berlaku sejak 5 Maret 2020.
Pada 11 Maret lalu, laga Manchester City vs Arsenal ditunda. Keputusan itu diambil setelah pemilik klub Nottingham Forest dan Olympiakos, Evangelos Marinakis positif terinfeksi Corona. Pada 28 Februari, Arsenal menghadapi Olympiakos di ajang Europa League dan dilaporkan sempat melakukan kontak dengan Marinakis.
Penyebaran virus Corona memang berdampak besar terhadap kompetisi sepak bola Eropa. Sebelumnya, Liga Italia dinyatakan berhenti hingga April dan ada wacana untuk tidak menuntaskan musim ini. Hari ini (12/3), La Liga Spanyol pun memutuskan untuk menunda kompetisi selama dua minggu.
Meskipun demikian, Liga Inggris kemungkinan besar masih berlanjut pada pekan 30 mendatang walaupun harus menggelar laga tanpa penonton apabila keputusan pemerintah diumumkan minggu ini.
Penyebaran Corona di Inggris sendiri telah mencapai taraf mengkhawatirkan. Business Insider melaporkan bahwa jumlah infeksi di Inggris mencapai 460 kasus dan delapan orang meninggal terkait Corona. Bahkan, Menteri Kesehatan Inggris, Nadine Dorries dinyatakan positif mengidap virus tersebut.
Penulis: Ikhsan Abdul Hakim
Editor: Iswara N Raditya
