tirto.id - Hasil rontgen menyatakan editor Metro TV Yodi Prabowo tewas ditusuk di bagian leher hingga tenggorokannya putus. Selain itu ada pula tusukan di dada hingga menembus paru-parunya.
"[Ada tusukan di] leher mengakibatkan tenggorokan putus, tusukan di dada kena iga dan paru-paru," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Senin (13/7/2020).
Dalam olah tempat kejadian perkara, polisi mengerahkan dua anjing pelacak. Hasilnya, dua anjing tersebut berhasil menemukan pisau dapur yang diduga digunakan untuk menusuk korban. Sementara itu, menurut Yusri polisi menyatakan tak ada barang pribadi Yodi yang hilang di sekitar tempat kejadian perkara.
"Anjing mengendus bajunya [Yodi], lalu ditemukan pisau dapur. Ada indikasi pisau itu untuk menusuk korban. Barang pribadi korban tidak ada yang hilang," imbuh Yusri.
Jenazah korban diperkirakan telah berada di lokasi selama dua atau tiga hari, maka membusuk.
Dalam kasus ini, polisi telah memeriksa 23 saksi yang terdiri dari rekan kerja, keluarga dan kekasih Yodi. Kemarin, petugas juga menyita kamera pengawas di sekitar tempat kejadian guna menyelidiki lebih lanjut.
Saat ditemukan, jenazah Yodi masih mengenakan jaket hijau, celana hitam, tas selempang hitam, sepatu dan helm. Titik penemuan di samping dinding pembatas TOL JORR, Ulujami, Jakarta Selatan, Jumat (10/7) siang.
Pemred Metro TV Don Bosco Selamun, dalam keterangan tertulis, menyatakan Yodi bergabung sejak 15 Desember 2015. Ia terakhir masuk pada 7 Juli dan bekerja pada sif empat (15.00-22.27 WIB).
"Setelah itu (Yodi) tak masuk kerja lagi tanpa kabar, dan biasanya kalau tidak masuk selalu konfirmasi," kata Don Bosco.
Rabu (8/7), sekitar pukul 02.00, empat warga setempat melihat motor milik korban parkir di warung pengisian bensin. Keadaan mesin motor sudah dingin dan mereka tak melihatnya. Lantas warga melaporkan hal itu ke Ketua RT agar mengadukan itu ke kepolisian.
Saat hari penemuan, Ketua RT diberitahukan oleh tiga bocah yang bermain layanan di pinggir Tol JORR ihwal mayat lelaki tertelungkup. Polisi menindaklanjuti pelaporan dan mengevakuasi korban.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto
