Sejumlah mobil bertumpukan usai terseret air laut akibat dihantam Tsunami di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018). tirto.id/Arimacs Wilander
Kantong mayat dari korban bencana Tsunami di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018). tirto.id/Arimacs WilanderBangunan dari pusat perbelanjaan di daerah Tatura, Palu, tampak sebagian hancur usai gempa yang menggunjang Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018). tirto.id/Arimacs WilanderKondisi ruangan di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Sulwesi Tengah pasca peristiwa gempa yang melanda Palu, Sabtu (29/9/2018). tirto.id/Arimacs WilanderSejumlah mobil bertumpukan usai terseret air laut akibat dihantam Tsunami di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018). tirto.id/Arimacs WilanderSeekor Anjing terjebak di salah satu bangunan di daerah Tatura, Palu, usai gempa yang menggunjang Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018). tirto.id/Arimacs WilanderKorban Tsunami yang terjadi di Palu dirawat di Rumah Sakit Bayangkara Polda Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018). tirto.id/Arimacs Wilander
Beberapa foto sehari setelah dihantam gempa dan tsunami yang menyapu daratan di sekitar pesisir Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/18). Gempa dan tsunami berkekuatan 7,4 skala richter di kedalaman 11 kilo meter Pantai Barat Donggala dan merambat hingga Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat 28 September 2018 sore diketahui akibat pegerakan sesar Palu. Hingga Sabtu malam, jumlah korban meninggal dunia di kota Palu mencapai 420 jiwa dan ini belum termasuk korban yang terdapat di Kabupaten Donggala dan Sigi karena kedua daerah tersebut sangat sulit mendapatkan jaringan komunikasi serta akses jalan darat yang rusak. Sementara itu, 10.000 pengungsi yang ditaksir tersebar di 50-an titik dalam kota Palu, sangat membutuhkan tempat berlindung, makanan dan obat-obatan bagi yang sakit. tirto.id/Arimacs Wilander.