Hari Kedelapan Pasca Gempa Palu-Donggala Beberapa momen yang diabadikan fotografer Tirto, Arimacs Wilander di hari kedelapan pasca gempa berkekuatan 7.4SR dan disusul tsunami yang menghantam Palu dan Kabupaten Donggala.
Fotografer:
Arimacs Wilander Terbit 6 Oct 2018 23:47 WIB,
Diperbarui 7 Oct 2018 11:23 WIB
Kapal Sabuk Nusantara 39 terseret ombak tsunami memasuki perkampungan di Desa Wani II, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Mobil warga melintas di jalanan Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru yang retak dan bergelombang akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Warga mencoba mencari keluarganya di perkampungan di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Warga menunjukan rumahnya yang hancur dampak gempa yang terjadi di Palu di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Warga melintas di depan rumahnya yang hancur dampak gempa yang terjadi di Palu di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Kondisi bangunan di perkampungan Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Warga melintas di jalanan Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru yang retak dan bergelombang akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Rumah warga tampak hancur dampak gempa yang terjadi di Palu di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Kaki warga tersorot lampu kendaraan warga di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). Aliran listrik di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru putus/mati akibat gempa di Palu. tirto.id/Arimacs Wilander Korban gempa di Palu dirawat di RSUD Undata, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Korban gempa di Palu dirawat di RSUD Undata, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Korban patah kaki akibat gempa di Palu dirawat di RSUD Undata, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Korban patah tulang akibat gempa di Palu dirawat di tenda perawatan di halaman RSUD Undata, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Bayi usia tiga hari dipindahkan ke ruang perawatan anak-anak di RSUD Undata, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Anak-anak melihat kerusakan bangunan Lapas Kelas IIA Palu usai gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Pintu ruang tahanan di Lapas Kelas IIA Palu tampak terbuka dan ditinggal narapidananya usai gempa di Palu, Jumat, (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Warga melintas di depan tembok Lapas Kelas IIA Palu yang roboh akibat gempa di Palu, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Kondisi Lapas Kelas IIA Palu usai gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Kapal Sabuk Nusantara 39 terseret ombak tsunami memasuki perkampungan di Desa Wani II, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Al Quran dijemur oleh warga setelah peristiwa tsunami menyapu perkampungan Wani II, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Kapal Sabuk Nusantara 39 terseret ombak tsunami memasuki perkampungan di Desa Wani II, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Rumah warga tampak runtuh setelah diterjang tsunami di Desa Wani II, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Mobil dan kondisi puing-puing bangunan rumah warga di pinggiran pantai perkampungan Desa Wani II, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander Suasana kepadatan calon penumpang di Bandara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10/2018). Pasca gempa jadwal penerbangan di Bandara Sis Al Jufri Palu menjadi tidak teratur dan banyak warga Palu yang ingin segera meninggalkan kota Palu. tirto.id/Arimacs Wilander Calon penumpang pesawat menunggu waktu penerbangan pesawatnya di Bandara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10/2018). Pasca gempa jadwal penerbangan di Bandara Sis Al Jufri Palu menjadi tidak teratur dan banyak warga Palu yang ingin segera meninggalkan kota Palu. tirto.id/Arimacs Wilander Bayi usia dua bulan dan orang tuanya sedang menunggu waktu penerbangan pesawat di Bandara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10/2018). Pasca gempa jadwal penerbangan di Bandara Sis Al Jufri Palu menjadi tidak teratur dan banyak warga Palu yang ingin segera meninggalkan kota Palu. tirto.id/Arimacs Wilander Calon penumpang pesawat menunggu waktu penerbangan pesawat di Bandara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10/2018). Pasca gempa jadwal penerbangan di Bandara Sis Al Jufri Palu menjadi tidak teratur dan banyak warga Palu yang ingin segera meninggalkan kota Palu. tirto.id/Arimacs Wilander Petugas Bandara melayani calon penumpang yang akan melakukan registrasi penerbangan di Bandara Sis Al Jufri, Palu, Sulawaesi Tengah, Sabtu (6/10/2018). Pasca gempa jadwal penerbangan di Bandara Sis Al Jufri Palu menjadi tidak teratur dan banyak warga Palu yang ingin segera meninggalkan kota Palu. tirto.id/Arimacs Wilander Calon penumpang pesawat tertidur bersandar di tas miliknya sambil menunggu waktu penerbangan pesawat di Bandara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10/2018). Pasca gempa jadwal penerbangan di Bandara Sis Al Jufri Palu menjadi tidak teratur dan banyak warga Palu yang ingin segera meninggalkan kota Palu. tirto.id/Arimacs Wilander Beberapa momen yang diabadikan fotografer Tirto, Arimacs Wilander di hari kedelapan pasca gempa berkekuatan 7.4SR dan disusul tsunami yang menghantam Palu dan Kabupaten Donggala. Arimacs mengunjungi Kapal Sabuk Nusantara 39 yang terdampar di perkampungan Desa Wani II kabupaten Donggala, kemudian bergeser ke Desa Lolu kecamatan Sigi Biromaru di Palu yang mengalami likuifikasi tanah akibat gempa, lalu merekam aktivitas di tenda RSUD Undata Palu yang merawat korban gempa, serta suasana kepadatan calon penumpang yang hendak meninggalkan kota Palu di Bandara Sis Al Jufri. Usaha evakuasi para korban masih terus berlangsung hingga saat ini. Menurut laporan BNPB pada hari Jumat (5/10/2018), sebanyak 1.571 korban meninggal dunia dengan rincian 144 di Donggala, 1351 di Palu, 62 di Sigi, 12 di Mountoung, dan 1 orang di Pasang Kayu. tirto.id/Arimacs Wilander
Fotografer: Arimacs Wilander Editor: Hafitz Maulana