tirto.id - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso menilai ucapan "tampang Boyolali" yang disampaikan Prabowo Subianto tak bermaksud menghina warga Boyolali.
"Jadi itu bahasa interaktif, ya kadang tentara dengan bahasa-bahasa gitu tuh sayang kan gitu," kata Djoko, di Prabowo-Sandiaga Media Center, Sriwijaya, Jakarta Selatan, Selasa (6/11/2018).
Djoko pun menganggap isu tampang Boyolali menjadi viral lantaran sengaja dipolitisasi kubu Jokowi-Ma'ruf.
"Menurut saya, ini tahun politik semua," kata Djoko.
Meskipun begitu, Djoko menyatakan, jika memang Prabowo diminta untuk meminta maaf oleh warga Boyolali, maka sebaiknya dilakukan.
"Ya kalau maaf, ya maaf aja lah," kata Djoko.
Sebuah video pidato Prabowo di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018) lalu beredar. Di situ Prabowo menyebut warga di daerah itu tak mungkin bisa masuk hotel di Jakarta yang mewah dan megah.
"Kalian kalau masuk, mungkin kalian diusir. Karena tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang-tampang kalian ya tampang Boyolali ini. Betul?" kata Prabowo, lantas disambut tawa para hadirin yang kemudian kompak meneriakkan "betul" sebagai tanda persetujuan.
Video ini pun menjadi viral dan Prabowo dinilai telah melakukan penghinaan pada warga Boyolali. Akibatnya, warga Boyolali pun menuntut Prabowo ke kepolisian dan menyerukan tak akan memilihnya di Pilpres 2019.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yantina Debora
