tirto.id - Ketua DPW PAN Jawa Barat Desy Ratnasari terancam gagal masuk ke parlemen dalam Pemilu 2024. Hal itu dikarenakan partai Desy Ratnasari berada di urutan nomor tujuh di Dapil Jawa Barat IV yang meliputi wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi.
Secara urutan perolehan suara Desy Ratnasari ada di posisi kelima. Namun ia berpotensi gagal, karena Indonesia mengadopsi proses penghitungan dengan metode Sainte Lague.
Metode Sainte Lague ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Pasal 415. Bunyinya, dalam hal penghitungan perolehan kursi DPR, suara sah setiap partai politik yang memenuhi ambang batas perolehan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 414 ayat (1) dibagi dengan bilangan pembagi I dan diikuti secara berurutan oleh bilangan ganjil 3; 5; 7; dan seterusnya.
Oleh karenanya, melihat kursi PAN secara keseluruhan yang terlampau kecil dan hanya suara Desy Ratnasari yang paling besar maka kemungkinan dia tak lolos masuk parlemen.
Mengutip data KPU, pada Kamis (29/2/2024) pukul 07.00 WIB, sebanyak 5.626 TPS di dapil ini sudah melaporkan perhitungan suara dari total 8.999 TPS atau sekitar 62,52 persen.
Perolehan enam besar di Dapil IV Jawa Barat antara lain, Dewi Asmara dari Partai Golkar meraih suara paling banyak, yaitu 57.013 suara.
Di posisi kedua, ada nama Satrio Dimas Adityo dari Partai Gerindra yang meraih 41.463 suara. Ketiga, Heri Gunawan dari Partai Gerindra meraih 41.107 suara.
Keempat, ada Slamet dari PKS yang meraih 32.375 suara. Kelima, Desy Ratnasari dari Partai Amanat Nasional (PAN) berhasil meraih 32.282 suara. Keenam, Iman Adinugraha memperoleh 30.543 suara.
Wakil Ketua Umum sekaligus Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PAN, Yandri Susanto enggan menanggapi kondisi Desy Ratnasari tersebut.
"Saya no comment, karena Desy Ratnasari sedang berjuang. Masa orang yang sedang berjuang kita tanggapi," kata Yandri.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang
