tirto.id - Demokrat masih menunggu hasil uji materi Presidential Threshold di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menentukan sikap di Pilpres 2019. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Demokrat, Roy Suryo.
"Kalau itu diterima, konstelasinya saya yakin pasti akan berubah total. 20 persen mungkin jadi 0 persen, atau mungkin menjadi angka tengah, itu akan membuka jalan," kata Roy, di Workroom Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, (12/7/2018).
Roy menyatakan, jika jalan sudah terbuka, partainya akan mengusung Ketua Kogasma Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon presiden (capres) 2019.
"Kami ibaratnya partai kalau partai itu memang mau maju, kan harus punya yang dijagokan. Secara demokratis, secara realistis kader-kader Demokrat di Indonesia menginginkan Mas AHY untuk menjadi the next leader kita," kata Roy.
Untuk menyukseskan rencana ini, kata Roy, Demokrat terus melakukan penjajakan koalisi dengan sejumlah partai. Salah duanya, kata Roy, melalui pertemuan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa waktu lalu.
"Jadi semua kita buka opsinya, jadi kita masih terbuka dengan apsi A, opsi B, termasuk opsi yang lain," kata Roy.
Demokrat sampai saat ini memang menjadi salah satu partai, selain PKB dan PAN, yang belum menentukan sikap di Pilpres 2019. April lalu, Ketua DPP Demokrat, Dede Yusuf menyatakan partainya akan menentukan sikap Juli ini.
Sementara, sosok AHY memang menjadi pilihan utama Demokrat untuk diusung di Pilpres 2019. Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini pun rajin bersafari politik ke daerah-daerah, sejak kalah di Pilgub DKI Jakarta 2017 sampai sekarang.
Hasilnya, dari sigi sejumlah lembaga survei, elektabilitas AHY hampir selalu menempati 10 besar capres atau cawapres 2019. Namanya pun disebut sebagai pendamping yang pas bagi Jokowi dan Prabowo Subianto.
Bahkan, belakangan, DPP Demokrat sudah mengeluarkan tiga opsi konfigurasi AHY di Pilpres 2019. Ada, Jusuf Kalla-AHY, Prabowo-AHY, dan Anies-AHY. Ketiga opsi tersebut diklaim berdasarkan hasil survei kader.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yantina Debora
