tirto.id - Platform komunikasi WhatsApp dikabarkan akan merilis 138 emoji baru dalam waktu dekat. Emoji baru ini menyesuaikan dengan versi terbaru sistem operasi Android 2.20.197.6.
Setelah sukses merilis stiker animasi yang memperoleh sambutan baik, rupanya WhatsApp ingin menambah variasi emoji di fitur pesannya.
Pengguna sistem operasi Android versi Beta juga dapat mengakses emoji ini dengan memperbarui WhatsApp-nya dengan versi terbaru di PlayStore ataupun dari situs web resmi WhatsApp.
Emoji sendiri dianggap sebagai simbol visual penting untuk menengahi komunikasi tidak langsung di media sosial.
Dalam artikel bertajuk "A Systematic Review of Emoji: Current Research and Future Perspectives" yang tayang di Jurnal Frontier Psychology disebutkan bahwa emoji berperan penting untuk mengekspresikan emosi.
Ekspresi emosi ini amat dibutuhkan secara signifikan di komunikasi lewat media sosial. Simbolnya dapat menggunakan emoji sebagai pengganti isyarat non-verbal yang lazimnya ditemui di komunikasi langsung.
Selain itu, emoji juga berfungsi untuk menyampaikan makna semantik dalam komunikasi. Ia berperan sebagai isyarat non-verbal untuk melengkapi makna yang disampaikan lewat pesan itu. Bahkan, emoji bisa menjadi bahasa isyarat yang berdiri sendiri.
Dilansir dari Times of India, 138 emoji yang akan dirilis WhatsApp itu di antaranya adalah yang berkaitan dengan profesi seperti emoji petani, pelukis, guru, hingga emoji yang berhubungan dengan kursi roda dan simbol ras.
Laman Gadgets 360 juga menuliskan bahwa terdapat perubahan pada sentuhan warna, gaya rambut, hingga warna kulit pada emoji-emoji terbaru itu.
Untuk menggunakan emoji di pesan WhatsApp, pengguna dapat mengetuk simbol globe atau ikon emoji di papan ketik atau keyboard.
Namun, bagi pengguna iPhone, emoji yang digunakan adalah emoji papan ketik dari Apple, bukan dari WhatsApp.
Kendati diluncurkan terbatas pada versi Android terbaru, dikabarkan bahwa emoji-emoji baru WhatsApp ini juga sedang disiapkan untuk peluncuran publik beberapa waktu ke depan.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
