tirto.id - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyoroti pemerintah saat ini belum memberikan perhatian maksimal bagi pekerja seni hingga pelaku budaya. Akibatnya, budaya dan tradisi di Indonesia tidak berkembang walaupun secara angka jumlah budayawan dan seniman cukup tinggi.
"Budaya, kebudayaan, seniman, artis, kreator, inovator, ini kaya raya banyak sekali di Indonesia. Talenta-talenta seniman itu dimana-mana. Bahkan seniman yang berbasis tradisi, budaya lokal, kontemporer, modern, semua lengkap," kata Cak Imin dalam acara 'Slepet Imin' di Bandung, Jawa Barat, Kamis malam (8/2/2024).
Tidak hanya itu, dia juga menilai, pemerintah saat ini tidak memiliki strategi dalam memajukan budaya Indonesia. Akibatnya, budaya Tanah Air tidak bisa maju dan berpotensi berekspansi dalam ranah global.
"Satu hal yang tidak kita punya adalah strategi kebudayaan. Sehingga kita tidak punya skenario masa depan tentang budaya kita, baik ekspansi global maupun penguatan budaya kita menjadi kekuatan ekonomi yang produktif," kata Cak Imin.
Cak Imin berpendapat penganggaran bagi kemajuan budaya tidak boleh dianggap sebagai pengeluaran. Dirinya berharap perspektif tersebut diubah dan menjadikannya sebagai investasi yang dapat menguntungkan negara di masa depan.
"Negara mengeluarkan anggaran dalam penguatan budaya itu bukan uang yang hilang, itu investasi kekuatan budaya tradisi dan sekaligus pada akhirnya kekuatan ekonomi," kata Cak Imin.
Dia juga memberikan contoh seperti Korea Selatan yang memiliki strategi budaya yang bagus sehingga Kpop ada di seluruh dunia. Berkaca dari negara tersebut, Cak Imin berharap budayawan dapat produktif dan menghasilkan karya.
"Insyaallah nanti kalau strategi budaya kita cocok, dijalankan oleh seorang Menteri Kebudayaan, akan sampai ekspansi kita di berbagai negara di tingkat global," ungkap Cak Imin.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin
