tirto.id - Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu telah tiba di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Minggu (18/11/2018) siang. Ia turun dari mobil Avanza hitam bersama penyidik KPK, Yudi Purnomo.
Mereka langsung masuk ke dalam gedung tanpa memberikan pernyataan apapun pada awak media.
Remigo diciduk KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK pada Sabtu (17/11/2018) hingga Minggu (18/11/2018) dini hari di Pakpak Bharat, Sumatera Utara.
Ia diduga terlibat dalam transaksi terkait proyek Dinas Pekerjaan Umum (PU) di Pakpak Bharat. Selain Remigo, KPK juga menyeret pihak PNS dan swasta.
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif membenarkan OTT yang dilakukan pada Minggu (18/11/2018) dini hari di Medan dan Jakarta.
"Betul," jawab Laode merespons pertanyaan dari reporter Tirto, pada Minggu (18/11/2018).
Dalam OTT tersebut tercatat dua orang diamankan di Jakarta dan 4 orang di Medan. Pihak yang diamankan di Jakarta sudah berada di kantor KPK untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dari OTT telah teridentifikasi dugaan transaksi terkait proyek Dinas PU di Pakpak Bharat. Diduga penerimaan telah terjadi beberapa kali, dengan nilai ratusan juta. Sebagian dari uang tersebut diamankan tim penyidik dan akan dibawa ke Jakarta.
Dugaan kasus sementara mengenai tindak gratifikasi proyek Dinas PU Pakpak Bharat yang melibatkan suap antara pengusaha dengan pejabat terkait.
Selain Remigo, KPK juga sudah menangkap kepala dinas, pegawai negeri sipil, dan pegawai swasta di Jakarta yang diduga ikut terlibat. Saat ini, ketiganya sedang menjalani proses interogasi di gedung KPK.
"Sesuai KUHAP, KPK diberikan waktu maksimal 24 jam untuk menentukan status hukum terhadap pihak yang diamankan tersebut," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo.
Para awak media masih berjaga di depan gedung KPK untuk menantikan konferensi pers terkait OTT Bupati Pakpak Bharat yang rencananya akan digelar sore atau malam hari ini.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra
