tirto.id - Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menyatakan akan mengeluarkan surat edaran untuk melarang penjualan SIM Card Zain asal Arab Saudi.
Komisioner BRTI, Setyardi Widodo mengatakan keputusan ini menjadi respons lembaganya terhadap pernyataan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang menyebut pemerintah tidak berdaya.
Widodo memastikan bahwa hal itu tidak benar. Ia mengatakan lembaganya akan menindak tegas peredaran kartu SIM Zain sebagaimana pernah disepakati dalam rapat pada Selasa (23/7/2019) lalu bersama Kementerian Perdagangan dan Kominfo juga Koordinator Pengawas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).
“BRTI akan mengeluarkan surat edaran terkait dengan larangan menjual SIM Card seperti yang dilakukan Zain ini,” ucap Widodo saat dihubungi reporter Tirto pada Senin (29/7/2019).
Widodo mengatakan ketika Kominfo mengeluarkan siaran pers untuk penghentian penjualan sim card Zain di Indonesia, pemerintah sudah melakukan sejumlah tindakan. Ia menyebutkan pemerintah sudah menerjunkan tim pengawas ke Solo dan Pondok Gede terkait peredaran kartu ini.
“Sudah dilakukan pengawasan langsung oleh Tim dari Direktorat Pengendalian Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kominfo bersama Korwas PPNS ke lapangan yaitu ke Solo dan Pondok Gede,” ucap Widodo.
Sebelumnya, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendapati kartu SIM perdana Zain yang berasal dari Arab Saudi masih dijual di sejumlah titik pemberangkatan haji.
Menurut Ketua harian YLKI Tulus Abadi, ada kemungkinan Menkominfo tidak berani dengan Arab Saudi karena ada rencana perusahaan rintisan atau start up asal Indonesia untuk menggarap pasar haji-umroh.
“Jadi patut diduga Kominfo tak berdaya karena Menkominfo baru kembali dari perjalanan ke Saudi,” kata Tulus dalam keterangan tertulis yang dikonfirmasi reporter Tirto pada Senin (29/7/2019).
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri
