tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menuturkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sedang melakukan audit laporan keuangan 2023 pada Kementerian Keuangan.
“Sebenarnya kita sedang dalam proses diaudit oleh BPK untuk laporan keuangan 2023,” ucap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA secara virtual, Kamis (22/2/2024).
Meski sedang diaudit oleh BPK, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengaku akan tetap fokus menjalankan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap terjaga. Ia juga akan terus memantau siklus anggaran pada 2024.
“Kita akan fokus menjalankan APBN 2024 sambil terus mengikuti proses siklus anggaran kita,” ujar Sri Mulyani.
Sepanjang 2023, realisasi belanja negara berhasil menembus 100 persen, tepatnya 102 persen atau Rp3.121,9 triliun. Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat konferensi pers Kinerja dan Realisasi APBN 2023 di Jakarta, Selasa (2/1/2024).
“Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 dianggarkan Rp3.061,2 triliun, dalam Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2023 dinaikkan menjadi Rp3.117,2 triliun, realisasinya Rp3.121,9 triliun. Jadi, lebih tinggi dari APBN dan Perpres,” kata dia.
Sri Mulyani menjelaskan nilai tersebut berasal dari belanja pemerintah pusat dengan realisasi Rp2.240,6 triliun serta transfer ke daerah Rp881,3 triliun.
Realisasi belanja pemerintah pusat, kata Sri Mulyani, setara dengan 97,3 persen dari target APBN 2023, turun 1,7 persen bila dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Irfan Teguh Pribadi
