Masuk tirto.id
tirto.id - Tim Ekonom Bank Mandiri masih melihat ruang penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) di sisa 2025. Ruang penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral cukup lebar karena didorong oleh tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah yang terjaga.
Selain itu, kemungkinan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) yang akan menurunkan suku bunga acuannya, Fed Fund Rate (FFR) yang semakin nyata, juga membuat peluang BI untuk kembali memangkas BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR) juga semakin besar.
“Ini memang kita melihat dengan perkembangan terakhir, kemungkinan akan berada di bawah level proyeksi kami yang 5 persen. Menjadi mungkin tahun 2025 masih ada pemangkasan 25 bps (basis poin) lagi suku bunga acuan untuk BI rate,” ujar Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro Mandiri Economic Outlook Q3 2025, secara daring, Kamis (28/8/2025).
Sementara itu, konsensus pasar meyakini The Fed akan memangkas suku bunga sampai 85 basis poin (bps), menjadi 4 persen hingga akhir tahun. Hal ini sangat mungkin terjadi karena masyarakat AS membutuhkan penurunan suku bunga acuan untuk meringankan beban hidup mereka, seiring dengan ketidakpastian yang masih terus berlanjut.
Di sisi lain, dolar AS yang terus melemah praktis membuat investor tidak lagi cukup tertarik untuk mengoleksi surat utang negara AS, US Treasury. Pun, utang yang kian menggunung juga mendorong The Fed untuk lebih agresif dalam menurunkan suku bunga acuan.
“Beban utang Amerika sangat tinggi dan ini yang mendorong kenapa ada tekanan buat bank sentralnya untuk menurunkan suku bunga. Next slide, nah ini juga gambarannya kenapa kami melihat memang ada chance buat Fed untuk menurunkan suku bunga, karena kalau Bapak, Ibu perhatikan dari sisi chart sebelah kiri, ada yang namanya US economic surprise,” jelas Ari.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra
