tirto.id - Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus berkecamuk sampai hari ini, Kamis, 9 Juni 2022. Menurut berita terbaru, militer Rusia telah memperbaiki jalur sejauh ratusan mil dan sumber air tawar utama sudah mengalir lagi ke wilayah Krimea. Artinya, ini akan mencapai salah satu tujuan utama Rusia dalam perang.
New York Times melaporkan, Rusia masih terus memperkuat kendalinya di wilayah selatan Ukraina. Negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu mengklaim sudah memulihkan jalan, rel dan kanal air tawar sehingga bisa berkuasa secara permanen di wilayah tersebut.
Perluasan infrastruktur yang dilakukan Rusia di wilayah selatan Ukraina bisa membentengi "jembatan darat" antara Rusia dengan Krimea. Selain itu, bisa membangun upaya kendali lewat pengenalan mata uang Rusia dan penunjukan pejabat proksi.
Gurbernur Kharkiv, Oleg Synegubov mengatakan, penembakan Rusia selama 24 jam telah menewaskan lima orang dan melukai 12 orang di wilayah tersebut. Selain itu, ada satu orang tewas dan enam terluka di kota Kharkiv.
Situasi Terkini Perang Rusia dan Ukraina (Hari ke-106 Invasi)
Seperti diberitakan The Guardian, pemboman Rusia di kota garis depan timur, Sievierodonetsk telah memukul mundur pasukan Ukraina. Mereka sekarang hanya menguasai wilayah pinggirannya saja.
Menurut Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai, sebagian besar kota berada di tangan Rusia dan tidak mungkin lagi menyelamatkan warga sipil yang terdampar.
Sedangkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan, pertempuran di kota Sievierodonetsk sama saja dengan memutuskan nasib Donbas dan mungkin paling sulit dilihat selama perang.
Seorang pejabat dukungan Rusia di wilayah tenggara Zaporizhzhia yang sebagian diduduki Ukraina mengatakan Rusia sudah mulai mengirim gandum dari daerah-daerah pendudukan melalui Krimea ke Turki dan Timur Tengah.
Seorang pejabat Rusia di Krimea, Oleg Kryuchkov, mengatakan kereta pertama yang membawa gandum telah tiba dari Melitopol, sebuah kota di Zaporizhzhia.
Rusia juga mengklaim pengiriman biji-bijian akan dimulai dalam beberapa hari mendatang dari pelabuhan Berdiansk Ukraina yang diduduki Rusia setelah pekerjaan untuk menghapus ranjau.
Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan negaranya bersedia membuka koridor untuk ekspor biji-bijian dari Ukraina, tetapi upaya ini bergantung pada pihak Ukraina untuk memindahkan ranjau dari pelabuhan mereka.
Editor: Iswara N Raditya
