tirto.id - Djarot Saiful Hidayat, calon wakil gubernur DKI Jakarta mengatakan program bedah rumah untuk rumah kumuh merupakan salah satu cara untuk membangun sanitasi yang baik.
Bedah rumah merupakan salah satu program revitalisasi kampung kumuh dan permukiman padat yang dibawa oleh pasangan Ahok-Djarot. Program tersebut hanya untuk warga yang benar-benar tidak mampu dan didata melalui pengurus rukun tetangga.
"Membangun sanitasi yang baik dengan bedah rumah itu sekalian kami bangun dengan sanitasi yang baik," kata Djarot dalam debat publik Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Jakarta, Rabu (12/04/2017).
Dilansir dari Antara, selain bedah rumah, Djarot juga mengatakan puskesmas sebagai garis terdepan kesehatan masyarakat juga menjalankan peran preventif.
"Setiap saat petugas datang ke rumah warga untuk mengecek kesehatan warga apakah ada TBC atau diare. Ketuk pintu layani dengan hati," kata Djarot.
Pihaknya mengaku telah mengefektifkan PKK dan dasa wisma untuk memberikan penerangan dan melakukan sejumlah agenda terkait dengan kesehatan dan sanitasi.
Pemprov DKI Jakarta, melalui PKK ini memiliki data valid tentang keluarga untuk memudahkan melayani warga yang terjangkit penyakit serta untuk meningkatkan kualitas kesehatan.
Djarot juga berjanji akan membangun RPTRA di masing-masing wilayah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. "Setiap RW nanti akan kami bangun RPTRA," ujarnya.
Tema debat pamungkas malam ini adalah “Dari Masyarakat untuk Jakarta: Kesenjangan dan Keadilan Sosial, Penegakan Hukum dan Bonus Demografi”. Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno menjelaskan, KPU DKI Jakarta ingin mengonfirmasi visi, misi dan program pasangan calon kepada masyarakat dengan tema debat masyarakat untuk Jakarta.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani
