Masuk tirto.id
tirto.id - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan bahwa pembangunan 350.000 unit rumah melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) akan menyerap sekitar 1,65 juta tenaga kerja.
“Tahun ini kuota FLPP untuk rumah subsidi ditingkatkan dari 220.000 unit menjadi 350.000 unit. Misalnya, untuk pembangunan satu unit rumah melibatkan minimal 5 pekerja, sehingga akan membuka 1,65 juta lapangan kerja,” kata Maruarar di Wisma Danantara, Senin (8/9/2025).
"Belum termasuk ibu-ibu yang membuka warung, pekerja di toko material, serta supir dan kernet yang mengirimkan bahan material bangunan," tambahnya.
Peningkatan kuota FLPP merupakan bagian dari upaya pemerintah mendorong Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Pembangunan perumahan tidak hanya diharapkan mengurangi backlog perumahan yang mencapai 26 juta, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi nasional dengan membuka lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan UMKM.
Ara, sapaan akrab Maruarar, juga mengapresiasi peran Kadin Indonesia dan Danantara dalam mendukung sosialisasi KUR Perumahan.
Program KUR Perumahan menawarkan kredit dengan subsidi bunga sebesar 5 persen yang ditanggung pemerintah. Hal ini diharapkan dapat membantu UMKM naik kelas dan berkembang dalam ekosistem perumahan rakyat.
“KUR Perumahan sangat penting bagi UMKM agar naik kelas dalam ekosistem perumahan rakyat. Adanya KUR merupakan sejarah bagi bangsa Indonesia karena baru pertama kali diluncurkan pada Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Maruarar.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya N. Bakrie, menyambut positif program KUR Perumahan dan menyatakan kesiapan Kadin untuk mendukung sosialisasi program tersebut.
“Pembangunan perumahan merupakan penggerak ekonomi nasional. Quick win Kadin salah satunya adalah program perumahan. Kami siap mendorong sosialisasi KUR Perumahan karena sangat bermanfaat bagi anggota Kadin Indonesia,” ucapnya.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana
