tirto.id - Perang antara Rusia dan Ukraina dalam 14 hari invansi masih belum menemukan titik temu meskipun upaya negosiasi untuk gencatan senjata telah dilakukan. Menurut berita terbaru, dua juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak perang dimulai.
The Guardian melaporkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, serangan terhadap rumah sakit Ukraina, ambulans dan fasilitas kesehatan lainnya telah meningkat "dengan cepat" dalam beberapa hari terakhir sehingga membuat pasokan medis hampir habis.
Namun demikian, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan, setidaknya 12.000 tentara Rusia telah tewas akibat perang. Selain itu, Ukraina mengklaim, Rusia juga kehilangan 48 pesawat, 80 helikopter, 303 tank, 1.036 kendaraan bersenjata, 120 arteleri dan 27 sistem perang anti-pesawat.
Di sisi lain, Kepala CIA mengatakan kepada anggota parlemen AS kalau mereka percaya antara 2.000-4.000 tentara Rusia telah tewas.
Polandia juga sempat ingin menawarkan armada jet tempurnya untuk membantu Ukraina karena Rusia dituduh menembak warga sipil yang ingin lari dari kota Mariupol, tapi rencana tersebut ditolak oleh Amerika Serikat.
Bagaimana Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina?
DW melaporkan, negosiator Ukraina dan Rusia sudah melakukan pertemuan putaran ketiga pada hari Senin di dekat perbatasan dengan Polandia. Isi pertemuan itu, kata delegasi Ukraina, tentang kemajuan potensial dalam memastikan koridor kemanusiaan.
Negosiator utama Ukraina, Mykhailo Podolyak mengatakan di Twitter, meskipun kesepakatan keseluruhan belum tercapai, tetapi "ada beberapa perubahan positif kecil mengenai logistik koridor kemanusiaan."
Kendati demikian, Podolyak tidak merinci lebih lanjut, tetapi negosiator utama Rusia, Vladimir Medinsky, mengatakan dia mengharapkan koridor kemanusiaan akan mulai berfungsi pada Selasa.
Rusia mengatakan kalau mereka akan membuka koridor kemanusiaan di beberapa kota Ukraina, termasuk Kyiv, Chernihiv, Sumy, Kharkiv dan Mariupol.
Tujuannya, supaya warga sipil dapat dievakuasi. Beberapa warga Sumy, termasuk pelajar Nigeria dan India, kini telah meninggalkan kota dengan bus.
Seperti diberitakan CNN, Rusia mengumumkan gencatan senjata baru mulai Rabu, 9 Maret 2022 , pukul 10 pagi waktu Moskow (9 pagi Ukraina/2 pagi ET).
Pejabat Rusia juga mengaku siap untuk menyediakan koridor evakuasi dari Kyiv, Chernihiv, Sumy, Kharkiv dan Mariupol, bersama dengan kota-kota lain yang dinegosiasikan dengan pihak Ukraina.
Tapi pemerintah Ukraina justru menuduh Rusia melanggar perjanjian gencatan senjata karena menembak rute untuk warga sipil melarikan diri dari kota Mariupol.
Ukraina juga menuduh Rusia telah melakukan pengeboman sehingga membuat beberapa penduduk pelabuhan menderita karena hidup tanpa pemanas, air dan telepon.
Editor: Iswara N Raditya
