tirto.id - Pemerintah Arab Saudi akhirnya mengeluarkan kebijakan penangguhan umrah -- ibadah haji yang dapat dilakukan sepanjang tahun -- menyusul kekhawatiran penyebaran COVID-19 di negara Timur Tengah, Rabu (4/3/2020). Sebuah langkah besar yang tak pernah dilakukan Saudi sebelumnya, demikian dilansir Channel News Asia.
Tak hanya di Mekkah, jemaah juga dilarang berkunjung ke Masjid Nabawi di Madinah. Penangguhan ini berlaku bagi seluruh warga negara Arab Saudi dan jemaah asing setelah pada minggu sebelumnya Saudi melakukan penangguhan kepada jemaah di 23 negara.
Pihak Kerajaan Saudi mengatakan penangguhan ini berlaku sementara. Namun mengingat ibadah umrah ini menarik jutaan jemaah tiap tahunnya, tentu keputusan ini memiliki dampak yang sangat besar. Terlebih keputusan ini dilakukan mendekati bulan Ramadan, periode favorit jemaah untuk umrah.
Pemasukan Arab Saudi sangat bergantung dari pelaksanaan haji dan umrah. Dalam setahun, Arab Saudi menerima hingga 18,3 juta jemaah yang datang untuk melakukan umrah.
"Ini langkah pencegahan yang sangat besar dan konsekuensinya berdampak pada ekonomi Saudi," ujar Karen Young akademisi dari American Enterprise Institute.
Keputusan Saudi menyusul ditemukannya kasus positif kedua COVID-19 di negara itu pada Rabu (4/3/2020). Kasus kedua ini terhubung dengan pasien kasus positif pertama yang baru saja melakukan perjalanan ke Iran.
Editor: Restu Diantina Putri
