Menuju konten utama

Amuk Massa di Kantor LBH Jakarta

Massa mengepung kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta usai pertunjukan musik, pembacaan puisi, dan komedi tunggal terlaksana.

Amuk Massa di Kantor LBH Jakarta
Masa yang akan menyerang Gedung LBH Jakarta terus maju meski polisi melepaskan tembakan gas air mata, Jakarta, Senin (18/9/2017). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/09/18/suasana-di-gedung-LBH-13-tirto.id--mac.JPG
Petugas Kepolisian mencoba menenangkan massa yang ingin menyerang kantor LBH Jakarta usai acara musik, puisi, dan stand-up comedy di kantor LBH Jakarta, Minggu (17/9). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/09/18/suasana-di-gedung-LBH-19-tirto.id--mac.JPG
Spanduk protes aksi massa yang ingin menyerang kantor LBH Jakarta usai acara musik, puisi, dan stand-up comedy di kantor LBH Jakart, Minggu (17/9). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/09/18/suasana-di-gedung-LBH-22-tirto.id--mac.JPG
Petugas Kepolisian mendatangkan anggota tambahan untuk mengamankan aksi massa yang ingin menyerang kantor LBH Jakarta usai acara musik, puisi, dan stand-up comedy di kantor LBH Jakarta, Minggu (17/9). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/09/18/suasana-di-gedung-LBH-3-tirto.id--mac.JPG
Petugas Kepolisian memblokade jalan menuju kantor LBH Jakarta pada aksi masa yang ingin menyerang kantor LBH Jakarta usai acara musik, puisi, dan stand-up comedy di kantor LBH Jakarta, Minggu (17/9). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/09/18/lbh-dikepung-massa.JPG
Massa bersiap melempar batu ke arah Petugas Kepolisian yang berjaga di depan gedung LBH Jakarta, Senin (18/9/2017). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/09/18/lbh-dikepung--massa--tirto.id--mac.JPG
Massa membawa pentungan bersiap menyerang ke arah Petugas Kepolisian yang berjaga di depan gedung LBH Jakarta, Senin (18/9). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/09/18/LBH-Jakarta-DIKEPUNG-MASSA-10--tirto.id--mac.JPG
Massa yang akan menyerang Gedung LBH Jakarta terus maju meski polisi melepaskan tembakan gas air mata, Jakarta, Senin (18/9). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/09/18/LBH-Jakarta-DIKEPUNG-MASSA-15--tirto.id--mac.JPG
Massa yang akan menyerang Gedung LBH Jakarta terus maju meski polisi melepaskan tembakan gas air mata, Jakarta, Senin (18/9). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/09/18/lbh-dikepung--massa-tirto.id--mac.JPG
Petugas Kepolisian menyiapkan gas air mata usai memukul mundur massa yang menyerang gedung LBH Jakarta, Senin (18/9/2017). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/09/18/LBH-Jakarta-DIKEPUNG-MASSA-22--tirto.id--mac.JPG
Petugas mengamankan dua orang massa yang akan menyerang Gedung LBH Jakarta, Senin (18/9). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/09/18/LBH-Jakarta-DIKEPUNG-MASSA-3--tirto.id--mac.JPG
Massa yang akan menyerang gedung LBH Jakarta dipukul mundur petugas kepolisian, setelah massa merobohkan pembatas proyek pedestrian di Jalan Salemba Tengah, Jakarta Pusat, Senin (18/9). tirto.id/Arimacs Wilander
Minggu (17/9) malam, massa mengepung kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta usai pertunjukan musik, pembacaan puisi, dan komedi tunggal terlaksana. Acara itu serangkaian dengan seminar tentang sejarah 1965, yang seharusnya digelar sehari sebelumnya, tetapi tertunda karena intervensi kepolisian dan sejumlah ormas.

Massa memaksa masuk, merusak pagar, dan menyerang para pengunjung acara tersebut dengan cara melemparkan batu ke kantor LBH, tak peduli di antara para pengunjung itu terdapat wanita dan orang-orang berusia lanjut. Mereka berteriak-teriak dan menyanyikan yel-yel "Ganyang PKI."

Para pengunjung yang terperangkap di dalam kantor LBH berangsur-angsur kekurangan logistik dan kelelahan, baik fisik maupun psikologis. Mereka tak mengerti apa hubungan antara pertunjukan seni dan pengungkapan kebenaran dengan partai politik yang sudah lama bubar.

Ketegangan terus meningkat sampai akhirnya polisi mengendalikan massa dengan water cannon dan gas air mata sekitar pukul 00.00. Upaya yang terlambat itu baru berhasil membubarkan massa pada dinihari Senin (18/9).

Selain properti-properti milik LBH, massa juga merusak mobil-mobil yang terparkir di kawasan itu dan satu pos polisi di Jalan Diponegoro.

Foto: Arimacs Wilande
Teks: Dea Anugrah
Baca juga artikel terkait PENGEPUNGAN YLBHI atau tulisan lainnya

Editor: Dadan Gustian