tirto.id - Calon Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, seluruh kandidat menyepakati untuk saling mendukung siapa pun yang nantinya akan terpilih sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin.
"Kami akan mendukung siapa pun kandidat calon ketua umum terpilih, maka kami wajib mendukungnya. Bahkan, hal itu telah dituangkan dalam pernyataan tertulis. Bagi kami bertujuh, siapa pun yang terpilih akan mendukung. Kami ada surat tertulis," kata Airlangga, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNCC), Kabupaten Badung, Bali, Senin (16/5/2016).
Airlangga juga menolak pemilihan melalui voting terbuka dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. "Ini yang tidak kami harapkan. Kami ingin kawal agar proses demokrasi dengan proses tertutup. Dalam proses itu, siapa pun yang terpilih akan saling mendukung," ujarnya.
Menurut Airlangga, seluruh calon ketua umum sudah sepakat untuk saling berkomunikasi jika ada persoalan yang dianggap krusial. "Setiap saat kalau ada perkembangan krusial akan berkumpul. Tentu akan menyampaikan ke media, karena ini bagian dari demokrasi, sehingga publik bisa tahu apa yang ada di Munaslub," katanya pula.
Sebelumnya dilaporkan, tujuh bakal calon Ketua Umum Golkar menyatakan sepakat untuk melakukan pemungutan atau voting pada Munaslub dilakukan secara tertutup. Kesepakatan tersebut disampaikan melalui konferensi pers bersama di arena Munaslub Golkar di Bali, Minggu (15/5/2016).
Ketujuh bakal calon tersebut antara lain Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Aziz Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo dan Syahrul Yasin Limpo.
Untuk diketahui, Munaslub Golkar yang diselenggarakan di BNCC dihadiri kurang lebih 3.000 orang datang dari utusan daerah-daerah di Indonesia.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto
