tirto.id - Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengumumkan secara resmi pembukaan 17.928 lowongan CPNS di 61 instansi pada 5 September 2017. Pendaftaran online penerimaan CPNS ini dimulai 11 September dan ditutup hingga 25 September 2017.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN RI Mohammad Ridwan menyatakan ada 5 instansi yang paling sedikit diminati para pelamar dari total 211.160 yang mendaftar per 13 Agustus 2017.
Urutan dari instansi yang tak terlalu diminati pelamar di antaranya Kementerian Pertahanan yang tercatat belum ada pelamar hingga saat ini. Lembaga Sandi Negara juga hanya tercatat baru menerima 8 pelamar, Kemenko Bidang Perekonomian mencatat 35 pelamar, Badan Pengawas Tenaga Nuklir sebanyak 101 dan Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial tercatat menerima 129 pelamar.
Informasi mengenai lowongan ini tertuang pada website masing-masing kementerian/lembaga bersangkutan dengan ciri utama menggunakan domain go.id.
Pendaftaran lowongan CPNS yang dibuka di 60 Kementerian/Lembaga dan Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara) ini dapat diakses di portal https://sscn.bkn.go.id.
Pembukaan lowongan CPNS itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pegawai pada jabatan-jabatan strategis guna mendukung Nawacita sebagai pengganti PNS yang pensiun, serta karena adanya peningkatan beban kerja pada Kementerian/ Lembaga.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur menyampaikan, khusus untuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara pertimbangannya karena daerah itu merupakan provinsi pemekaran yang masih sangat kekurangan pegawai.
Dijelaskan oleh Asman, formasi untuk Kementerian/Lembaga, termasuk untuk putra/putri lulusan terbaik (cumlaude/ dengan pujian) sebanyak 1.850, penyandang disabilitas sebanyak 166, serta putra/putri Papua dan Papua Barat sebanyak 196.
Sebelum mendaftar, pelamar CPNS 2017 disarankan agar membaca dengan teliti dan seksama persyaratan dan kualifikasi formasi serta memastikan bahwa NIK dan KK telah diverifikasi di server Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil, Kemendagri.
Baca juga:
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri
