tirto.id - TNI/Polri mengerahkan sekitar 129.923 personel untuk mengamankan pelaksanaan arus mudik maupun arus balik Natal dan Tahun Baru. Personel tersebut terdiri atas Polri, TNI dan sejumlah pihak terkait.
"Jumlah personel total 129.923 personel. Gabungan Polri, TNI dan seluruh stakeholder terkait," kata Sigit di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/12/2023).
Sigit mengatakan, personel tersebut dikerahkan selama arus mudik dan arus balik Natal dan Tahun Baru selama 20 Desember 2023-2 Januari 2024. Polri akan melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan maupun gangguan lalu lintas selama mudik.
Kemudian, aparat tersebut juga disiagakan untuk pengamanan perayaan Natal pada 24 Desember malam, hari Natal 25 Desember dan usai Natal. Mereka akan melakukan sterilisasi tempat ibadah yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan Natal.
"Dan juga tentunya memfasilitasi manakala di suatu tempat orang yang akan melaksanakan atau umat yang akan melaksanakan kegiatan ibadah terganggu karena tidak ada tempat maka kewajiban dari Forkompimda, pemerintah daerah untuk memfasilitasi," kata Sigit.
Di sisi lain, mantan Kabareskrim ini juga mengatakan bahwa mereka memitigasi masalah lain seperti masalah bantuan dan distribusi BBM. Ia mengaku, pemerintah akan menyiapkan satuan tugas khusus untuk menyikapi masalah taktis tersebut.
"Operasi pemantauan harga harga operasi untuk mengawal distribusi sembako untuk mengawal BBM. Khususnya bagi masyarakat yang berada di jalur-jalur yang macet. Kemudian harus ada bantuan terkait dengan distribusi BBM, maka Polri bersama rekan rekan dari Pertamina tentunya sudah menyiapkan satgas khusus dan kemudian mengantisipasi terjadinya bencana karena saat ini kita sedang menghadapi musim hujan," kata Sigit.
Di saat yang sama, Sigit mengimbau masyarakat yang meninggalkan rumah untuk libur Nataru memitigasi selama rumah kosong. Ia meminta masyarakat yang mudik untuk melapor ke kepolisian.
"Tentunya kami juga mempersiapkan kantor-kantor kami apabila memang mau dititipi apakah itu kendarannya atau hal lain, barang-barang berharga lain yang mungkin khawatir apabila ditinggalkan rumahnya akan terjadi situasi yang menurut mereka tidak aman maka polri siap untuk membantu menampung mengamankan," kata Sigit.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Anggun P Situmorang
