tirto.id - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDI Perjuangan Ahmad Basarah menganggap calon wakil presiden yang ideal harus memiliki kemampuan untuk melakukan 3 hal utama.
Hal pertama yang harus dimiliki cawapres adalah kemampuan untuk menjadi kekuatan cadangan. Ia melihat posisi wakil presiden tak bisa sembarangan ditempati orang.
"Sebagai kekuatan cadangan yang artinya jika terjadi sesuatu atas jabatan presiden, apakah mangkat, sakit, diimpeachment, atau meninggal, maka menurut UUD dan UU MD3 wapres itu naik menjadi presiden," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (13/7/2018).
Kedua, sosok cawapres disebut harus memiliki kemampuan menjalankan fungsi delegasi. Hal tersebut dianggap penting karena wapres akan sering menggantikan peran dan tugas presiden selama menjabat.
Ketiga, cawapres juga disebut harus memiliki kemampuan menjalankan berbagai tugas kenegaraan. Sebabnya, wapres akan mendapat beberapa tugas khusus dari presiden dalam memimpin negara.
"Sehingga menurut saya tak bisa posisi ini [wapres] dalam konteks pencalonannya itu semata-mata diukur dari faktor elektabilitas dan popularitas, tapi harus juga dilihat dari faktor kredibilitasnya, integritas, kompetensinya, kemampuan mengelola negara yang begitu kompleks, dan sebagainya," tutur Basarah.
Wakil Ketua MPR RI itu menganggap posisi wapres tak bisa dijabat atau diserahkan kepada orang yang belum memiliki pengalaman cukup untuk mengelola negara.
Menurut Basarah, Jokowi dan para ketua umum parpol pasti memahami kebutuhan yang harus dipenuhi para figur potensial cawapres. Karena itu, pemilihan figur cawapres dianggapnya tak bisa hanya mengandalkan faktor popularitas dan elektabilitas.
"Saya bicara pada tataran kriteria dan konsep tentang seorang wapres yang diperlukan bagi kepentingan bangsa dan negara. Saya tidak masuk pada soal siapakah yang tidak memenuhi kriteria itu," kata Basarah.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yantina Debora
