tirto.id - Dunia jurnalistik Indonesia berduka. Wartawan senior Aristides Katoppo meninggal, Minggu (29/9/2019) siang di Rumah Sakit Abdi Waluyo. Kabar duka tersebut dibenarkan oleh Sigit, sekretaris pribadi Aristides.
“Saya dapat kabar beliau meninggap sekitar pukul 12.00 dari putranya. Sekarang masih di rumah sakit,” kata Sigit saat dihubungi reporter tirto, Minggu (29/9/2019).
Sebelum meninggal, Aristides dikabarkan mengalami infeksi kaki usai mendaki Gunung Semeru. Sabtu (28/9/2019) siang kemarin Aristides mengalami demam dan muntah-muntah. Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Mayapada dan diperbolehkan pulang sore harinya.
“Pagi tadi sempat demam lagi dan langsung dibawa ke rumah sakit lagi sampai meninggal,” kata Sigit.
Aristides Katoppo lahir di Tomohon, Sulawesi Utara, pada 14 Maret 1938. Aristides adalah salah satu wartawan yang ikut mendirikan harian sore Sinar Harapan pada 1950-an.
Harian Sinar Harapan sempat beberapa kali dibredel Orde Baru hingga pada 1986 dibredel hingga 15 tahun. Koran ini kemudian dihidupkan lagi setelah Reformasi. Saat itu ia didapuk lagi jadi pemimpin redaksinya.
Selain sebagai wartawan, Aristides juga dikenal sebagai pendaki gunung dan dekat dengan aktivis muda era 1966 Soe Hok Gie.
Penulis: Fadrik Aziz Firdausi
Editor: Andrian Pratama Taher
