tirto.id - Rumah Sakit (RS) Lavalette membuka kembali Klinik Vaksin untuk melayani vaksinasi Covid-19 untuk umum. Pemberian vaksin ini gratis dan tersedia untuk dosis 1, 2, dosis 3 (booster 1), dan dosis (booster 2). Vaksin yang digunakan dalam kegiatan tersebut berjenis Pfizer.
RS Lavette adalah rumah sakit BUMN yang berlokasi di Jalan WR. Supratman No. 10 Kota Malang, Jawa Timur. Pelayanan vaksinasi Covid-19 ditempatkan pada Klinik 23 atau Poli Vaksin. Pelaksanaannya dibuka setiap hari Senin sampai Sabtu dari pukul 08.00 - 12.00 WIB.
Sementara itu, jika ada peserta yang ingin mengikuti vaksinasi dosis 2 namun jarak dengan pemberian dosis 1 telah melewati 6 bulan (dropout), maka tidak bisa langsung diberikan vaksin dosis 2. Peserta harus kembali mengulang vaksinasinya dari dosis 1. Setelah minimal mencapai jarak 3 bulan, baru diberikan vaksin dosis 2.
Syarat Peserta Vaksinasi
Syarat peserta yang mengikuti vaksinasi Covid-19 di RS Lavalette sebagai berikut:
1. Peserta melakukan pendaftaran langsung ke RS Lavalette dengan membawa fotokopi KTP nasional/Kartu Keluarga;
2. Peserta dosis 2 akan mengulang untuk diberikan kembali dosis 1, jika jarak pemberian dosis 1 sudah melewati 6 bulan;
3. Khusus peserta dosis 3 (booster 1) wajib memiliki usia minimal 18 tahun. Jarak minimal dengan pemberian vaksin dosis 2 adalah 3 bulan;
4. Bagi peserta dosis 4 (booster 2) harus menunjukkan e-ticket vaksin booster 2 yang ada di aplikasi PeduliLindungi. Peserta dibatasi lansia minimal 60 tahun;
5. Peserta dosis 4 (booster 2) memiliki jarak minimal 6 bulan dari pemberian vaksin booster 1.
Informasi selengkapnya mengenai vaksinasi dosis 1, 2,dan 3 (booster 1) di RS Lavalette dapat diakses di tautan ini. Sementara itu, informasi tentang vaksinasi dosis 4 (booster 2) bisa dilihat pada tautan ini.
Vaksin Booster dan Efek Sampingnya
Vaksinasi merupakan upaya buatan manusia untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap jenis penyebab penyakit tertentu. Tujuan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 adalah menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity.
Semakin dominan kelompok masyarakat yang kebal terhadap penyakit tertentu, maka mereka yang tidak bisa divaksin juga akan merasakan efek untuk tidak tertular penyakit tersebut.
Kendati demikian, tidak dipungkiri akan ada sebagian kecil orang merasakan efek samping setelah divaksin. Efek tersebut sebagai bentuk reaksi tubuh untuk meningkatkan imunitas.
Sejumlah gejala ringan mungkin dirasakan seperti demam, sakit kepala, kelelahan, hingga nyeri di tempat suntikan yang sebagian besar pada tahap ringan sampai sedang.
Efek samping vaksinasi tersebut dapat terjadi pada pemberian vaksin 1,2, booster 1, dan booster 2. Setiap peserta vaksinasi akan diberikan nomor kontak dokter yang menangani kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Jika efek samping yang dirasakan cenderung menuju ke arah berat, peserta sebaiknya segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan tepat.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yantina Debora
