tirto.id - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyuntikkan dana investasi senilai 100 miliar dolar AS untuk India usai menandatangani kerja sama 20 miliar dolar AS dengan Pakistan.
Hal itu dilakukan dalam penandatanganan perjanjian kerja sama bilateral Arab Saudi dan India, Kamis (21/2/2019).
“Kami percaya bahwa peluang (investasi) di India bernilai lebih dari 100 miliar dolar AS. Bersama-sama kami ingin membuat investasi ini bermanfaat bagi India dan Arab Saudi, ”katanya, dikutip dari Hindustan Times.
"Kami ingin melakukan diversifikasi di bidang lain seperti petrokimia dan penyimpanan."
Dalam konferensi pers bersama PM India Narendra Modi, Pangeran Saudi itu mengatakan pihak kerajaan sudah berinvestasi senilai 44 miliar dolar AS sejak 2016 di negara Asia Selatan itu.
Pada 2016, Modi berkunjung ke Arab Saudi. Usai kunjungan itu, Arab Saudi melakukan investasi di sektor teknologi informasi (TI) di India.
"Kami tahu India kuat di sektor TI dan kami telah banyak berinvestasi di Arab Saudi di sektor TI dan mendapat manfaat darinya," katanya.
Dikutip dari India Times, Putra Mahkota dan PM Modi juga sepakat untuk bekerja sama dalam memerangi terorisme.
Dua negara tersebut menegaskan bahwa ekstremisme dan terorisme mengancam semua bangsa, termasuk India dan Arab Saudi.
India dan Arab Saudi juga menolak untuk menghubungkan fenomena universal ini dengan suatu ras, agama, atau budaya tertentu. Keduanya secara tegas akan terus memerangi terorisme.
Ketika ditanya apakah Arab Saudi menawarkan untuk melakukan mediasi antara India dan Pakistan, pejabat kementerian Saudi mengatakan bahwa pada saat ini, tidak ada mediasi yang ditawarkan.
Riyadh telah menjelaskan kepada Islamabad bahwa masalah India dan Pakistan harus ditangani secara bilateral.
Dalam kunjungan ke India itu, Pangeran Mohammed jua berjanji untuk memenuhi kebutuhan energi negara tersebut.
Sebelum ke India, Pangeran Mohammed berkunjung selama dua hari di Pakistan yang menjadi musuh bebuyutan India.
Selama di Pakistan, Arab Saudi menyuntikkan dana 20 miliar dolar AS dalam perjanjian kerja sama.
Dikutip dari AP News, Senin (18/2/2019), dana tersebut untuk membantu Negara Islam di Asia Selatan itu mengatasi krisis keuangan.
"Ini batu tahap pertama," kata Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.
Pakistan berada dalam cengkeraman krisis dan sedang mencari dana talangan 12 miliar dolar AS dari IMF tetapi belum mencapai kesepakatan dengan lembaga keuangan tersebut.
Editor: Agung DH
