tirto.id - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak telah menyebar ke 24 provinsi dan 291 kabupaten atau kota di Indonesia. Jumlah sebaran kasus di daerah ini meningkat dari pekan sebelumnya, yaitu 290 kabupaten atau kota.
Tujuh dari 24 provinsi tersebut sudah tidak memiliki kasus aktif PMK, yakni Kepulauan Riau (Kepri), Kalimantan Selatan (Kalsel), Bali, Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Sumatera Selatan (Sumsel), Kalimantan Barat (Kalbar), dan Kalimantan Tengah (Kalteng).
Jumlah provinsi yang sudah tidak memiliki kasus aktif PMK itu meningkat dari pekan sebelumnya, yaitu 6 provinsi. Kalteng merupakan provinsi terbaru yang sudah tidak memiliki kasus aktif PMK.
Kemudian, sebanyak 91 dari 291 kabupaten atau kota tersebut tidak memiliki kasus aktif PMK.
Mengutip laman siagapmk.crisis-center.id pada Selasa (23/8/2022) pukul 08.40 WIB, total kasus PMK secara kumulatif di Indonesia sebanyak 501.608 ekor ternak. Jumlah hewan ternak yang sembuh dari PMK sebanyak 345.531 ekor, dipotong bersyarat 10.480 ekor, mati akibat PMK 6.723 ekor, dan belum sembuh 138.874 ekor.
Sementara itu, jumlah ternak yang telah divaksinasi sampai hari ini mencapai 1.671.340 ekor.
Lima provinsi yang melaporkan kasus PMK tertinggi yaitu Jawa Timur (Jatim) dengan 179.857 kasus, diikuti oleh Nusa Tenggara Barat (NTB) 96.361 kasus, Jawa Barat (Jabar) 55.631 kasus, Aceh 45.289 kasus, dan Jawa Tengah (Jateng) 40.475 kasus.
Kelima provinsi itu sudah menggelar vaksinasi PMK, rinciannya yaitu Jatim sebanyak 707.887 ekor, NTB 90.617 ekor, Jabar 145.976 ekor, Aceh 28.573 ekor, dan Jateng 171.095 ekor.
Kemudian, hewan ternak yang terkena wabah PMK yaitu sapi potong sebanyak 407.280 ekor, sapi perah 68.978 ekor, kerbau 19.403 ekor, kambing 4.038 ekor, domba 1.821 ekor, dan babi 88 ekor.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan
