tirto.id - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2019 secara mandiri belum terlaksana di 27 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Gunung Kidul Bahron Rosyid menyatakan, hal itu karena terbatasnya jumlah komputer dan belum tersedianya jaringan internet yang memadai di daerah tersebut.
"Tahun ini ada 27 sekolah yang melaksanakan UNBK digabung, menurun dari tahun lalu yang mencapai 58 sekolah. Semuanya sekolah swasta," kata Bahron Rosyid di Gunung Kidul, Kamis (7/2/2019).
Ia menyebutkan, UNBK 2019 diikuti sebanyak 9.752 siswa dari 142 sekolah menengah tingkat pertama di Gunung Kidul.
"Untuk sekolah negeri sudah bisa melaksanakan UNBK secara mandiri," ucapnyanya.
Masalah tidak bisa mengikuti UNBK secara mandiri, ujar Bahron, disebabkan masalah komputer yang belum mencukupi, juga terkendala masalah server yang belum kompatibel.
"Sebagian besar masalah infrastruktur yang belum memenuhi standar yang berlaku," katanya.
Menurut Bahron, siswa yang bergabung ke sekolah lain tidak masalah, karena mereka bisa mengerjakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Siswa tetap bisa ikut UNBK, meski harus mengerjakannya di sekolah lain," jelasnya.
Dia mengatakan, pemkab berupaya mempersiapkan infrastruktur agar pelaksanaan UNBK yang akan digelar April mendatang bisa dilaksanakan dengan baik. Untuk persiapan UNBK pihak Disdikpora sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk tidak terjadi pemadaman listrik.
"Sekolah juga diimbau mempersiapkan genset," katanya.
Dari sisi siswa, tambahnya, juga dipersiapkan di antaranya dengan melakukan beberapa kali latihan. Selain itu juga memberikan pembekalan materi.
"Semoga nilai rata-rata bisa membaik," tukasnya.
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Maya Saputri
