tirto.id - Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Teknik kini memiliki Program Profesi Insinyur Jalur Akademik yang merupakan pertama kalinya di Indonesia. Program pendidikan ini didukung oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang telah menjadi anggota organisasi keinsinyuran tingkat dunia.
“Diharapkan standar kompetensi insinyur di FTUI [Fakultas Teknik UI] ini dapat menjawab tantangan regional dan global untuk melahirkan insinyur yang memiliki kompetensi dan dapat bersaing dengan insinyur dari negara-negara lain, terutama dalam menghadapi era pasar terbuka ASEAN,” jelas Dr. Ir. Hendri DS Budiono, M.Eng, Dekan Fakultas Teknik UI dalam rilis pers yang diterima Tirto, Kamis (22/3/2018).
Tantangan serius dalam mempersiapkan sumberdaya profesional di bidang keinsinyuran tengah dihadapi Indonesia saat ini. Datangnya era industrialisasi global dan terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asean pun membuat persaingan dan kompetisi tenaga ahli dan profesi insinyur menjadi lebih ketat.
Menurut data survei Kemenristekdikti, diperkirakan ada sekitar 36.000 lulusan sarjana teknik yang saat ini perlu mendapatkan pendidikan tambahan sebagai profesi insinyur. Untuk itulah Kemenristekdikti memberikan mandat kepada 40 pendidikan tinggi untuk menyelenggarakan program profesi insinyur.
Jika setiap pendidikan tinggi tersebut menerima sebanyak 100 mahasiswa per tahun, baru akan dihasilkan sekitar 4000 lulusan profesi insinyur yang masih jauh dari perkiraan kebutuhan yang diharapkan.
“Hal ini mengindikasikan begitu besarnya kebutuhan profesi insinyur di Indonesia. Program Pendidikan Profesi Insinyur FTUI bertujuan untuk ikut membangun kesiapan SDM Indonesia dalam menghadapi ekosistem industri 4.0 di Universitas Indonesia” ungkap Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met, Rektor Universitas Indonesia menambahkan.
Peresmian Program Studi PPI-FTUI ini dilakukan oleh Rektor UI, Prof.Dr.Ir.Muhammad Anis, M.Met dan disaksikan oleh Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono, M.Eng (Dekan Fakultas Teknik UI), Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, IPU (Ketua Tim Ahli Keinsinyuran KemeristekDikti), Ir. Hari Purwanto, M.Sc, IPM (staf ahli MenristekDikti bidang Infrastruktur) dan juga perwakilan Pengurus PII Pusat. Dr. Muhammad Salman, S.T., MIT.
Nantinya, acara peresmian ini juga disertai Diskusi Panel dengan tema “Tantangan Profesi Insinyur menghadapi era pembangunan infrastruktur Indonesia dan Tantangan Industri 4.0” yang menghadirkan sejumlah panelis dari Kemenristekdikti, PII, alumni, dan industri atau asosiasi.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari
